Negara-negara yang tertutup Injil memang sangat sulit untuk bisa menerima pemberitaan Injil dan segala bentuk aktivitas kerohanian terkait Kristen. Meskipun keadaan seperti ini sangat menekan iman orang-orang percaya, mereka tetap mengusahakan untuk bisa bersekutu dan mempelajari firman Tuhan melalui persekutuan doa. Persekutuan doa di negara-negara yang tertutup Injil memang sangat riskan, tetapi kegiatan ini justru berpotensi membuat perubahan dalam negara-negara tersebut.