Kuasa dalam Doa yang Sungguh-Sungguh (Yakobus 5:13-18)

Doa ini bukan doa yang sesungguhnya, tetapi doa ini menunjukkan kuasa dalam doa yang sungguh-sungguh.

Jika ada yang menderita, baiklah ia berdoa; jangan mengutuki nasibnya (lihat ayat 13). Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah ketika mereka menderita di dalam penjara. Allah mengirimkan suatu gempa bumi untuk melepaskan mereka (Kisah Para Rasul 16:25-26).

Apabila kita sedang bergembira, kita harus menyanyikan puji-pujian kepada Allah. Jika kita memuji Allah pada waktu gembira, Allah mungkin akan mendengar doa kita pada waktu kita menderita. "Puji-pujian adalah bagian doa yang paling penting" (Dr. Simpson).

Seorang yang sakit perut memanggil para penatua jemaat untuk mendokannya. Para penatua bertanggung jawab untuk mendoakan mengoles dia dengan minyak dalam nama Tuhan, dan Tuhan akan menyembuhkan dia.

Siapakah yang harus berdoa dengan iman? (Doa dengan iman telah disebut dalam Markus 11:24) Para penatua memang mempunyai tanggung jawab yang lebih besar, tetapi orang yang sakit itu, jika memungkinkan, harus berdoa juga. Penting sekali kalau jatuh sakit, kita harus menghampiri Tuhan dalam doa dan bertanya kepada Dia pelajaran apa yang hendak diajarkan-Nya melalui penyakit itu. Sering Allah sedang berusaha untuk berbicara kepada kita dan kita tidak menghampiri Dia untuk mendengar apa yang akan dikatakan-Nya kepada kita.

Jika Allah menunjukkan adanya dosa di dalam hati kita, kita harus mengakuinya kepada Dia dan kepada orang yang kepadanya kita telah bersalah (1 Yohanes 1:9). Tetapi, seharunya ada pengakuan secara umum atas segala kesalahan kita seorang terhadap yang lain dan kita harus berdoa bersama-sama memohon kesembuhan. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Elia melukiskan kuasa dalam doa yang dipanjatkan dengan sungguh-sungguh dan dengan yakin. Dengan pimpinan Allah, ia berdoa supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun; lalu ia berdoa pula supaya orang yang benar, yang dinaikkan dengan iman. Doanya sungguh-sungguh, tepat pada sasaran, dan ia mengharapkan Allah mengabulkan apa yang ia doakan.

Doa semacam itu memiliki kuasa, baik terhadap Allah maupun terhadap manusia.

Komentar