Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Doa
Aisha mengumpulkan sampah dan tinggal di perkampungan kumuh. Dia berjuang untuk bertahan hidup setiap hari. Sebagaimana halnya kaum papa, dia menghabiskan hari-harinya di tempat pembuangan sampah dengan mencoba mencari air, makanan, atau barang lain untuk digunakan atau dijual. Aisha hampir meninggal karena COVID karena dia sudah dilemahkan oleh kelaparan dan kemiskinan, dan tidak ada seorang pun di daerah kumuh yang mampu membayar perawatan di rumah sakit. Namun, dia berharap hal-hal akan membaik bagi kaum Achdam.
Kondisi kehidupan yang sudah menghancurkan bagi Achdam (bekas budak) yang terpinggirkan dan berkulit gelap menjadi lebih dramatis sejak awal perang di Yaman. Diperkirakan antara 500 ribu dan 2 juta orang Achdam hidup tanpa atap di atas kepala mereka, di jalan-jalan, atau di gubuk-gubuk timah darurat di daerah kumuh kota-kota besar Sanaa dan Taizz, tempat tidak ada listrik dan tidak ada fasilitas sanitasi. Mereka yang paling miskin memiliki sedikit kesempatan untuk menghilangkan cap kemiskinan dan "kasta" terendah. Bahasa mereka adalah campuran dari Amharik, Somalia, dan Arab. Mereka harus berjuang untuk kebutuhan mereka agar dapat bertahan hidup. Anak-anak tidak bisa sekolah, orang dewasa menjadi buruh harian, dan beberapa perempuan menjadi PSK. Angka kematian bayi sangat mengejutkan. Banyak yang menderita penyakit genetik atau penyakit yang sebenarnya dapat dicegah. Orang-orang Arab Yaman menganggap orang Achdam sebagai muslim yang buruk karena cara hidup mereka.
POKOK DOA:
BONUS:
Renungan Visual "40 Hari Bersama Isa"
Hari 22 - "Lord's Prayer": https://jesusfilm.org/watch/40-days-with-jesus.html/day-22-lord-prayer/indonesian-isa.html
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: https://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2022 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"