Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Doa
Kebanyakan orang tidak akan pernah mendengar tentang pria seperti Qasim. Dia berasal dari sudut terpencil Afganistan, merupakan anggota dari suku yang tidak dikenal, dan merupakan pecandu narkoba. Sebagai seorang pemuda, Qasim bepergian melintasi perbatasan untuk bekerja di negara Islam tetangga. Di sana, ia diberi obat yang memungkinkannya bekerja lebih lama dan menjadi lebih produktif. Dia menjadi kecanduan, dan tak lama kemudian obat-obatan membuatnya kurang produktif dan kurang efisien. Qasim kembali ke tanah air dan digantikan oleh pekerja baru yang bernasib sama. Keluarganya mengusirnya karena kecanduannya mempermalukan mereka. Selama 24 tahun, seperti 2.500 pecandu lainnya di negara itu, Qasim sebagian besar tinggal di bawah jembatan tempat banyak selokan mengalir.
Ini adalah kasus bagi banyak orang di Afganistan dan negara-negara sekitarnya, di mana pecandu narkoba ditolak oleh keluarga dan dijauhi oleh komunitas mereka. Namun, Qasim ditemukan oleh staf dari pusat terapi yang memberinya bantuan dan harapan. Dia telah bebas dari kecanduan selama lebih dari empat tahun dan sekarang bekerja sebagai penjaga keamanan di salah satu rumah terapi.
Afganistan adalah produsen opium terbesar di dunia. Kecanduan narkoba meningkat pesat akhir-akhir ini di negara tersebut, termasuk di kalangan perempuan dan anak-anak yang hidup dalam kemiskinan, konflik, dan ketiadaan harapan.
POKOK DOA:
BONUS:
Renungan Visual "40 Hari Bersama Isa"
Hari 18 - "Storm": https://www.jesusfilm.org/watch/40-days-with-jesus.html/day-18-storm/indonesian-isa.html
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2022 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"