Merayakan 30 tahun
melayani bersama
ORANG QATAR
Reza jatuh ke tempat tidur karena kelelahan: dia tidak lagi memiliki kekuatan untuk memasak. Dia tinggal berdesakan bersama dengan pekerja tamu lainnya di tempat yang sangat kecil, dalam akomodasi yang kumuh, tetapi mahal. Dia harus kembali bekerja dalam 5 jam. Bekerja tujuh hari seminggu dengan 19 jam kerja setiap hari dalam panas yang tak tertahankan membuatnya hampir sakit. Namun, keluarganya di Pakistan mengharapkan uang darinya. Dia dan banyak pemuda lainnya tertarik pada rumor bahwa seseorang bisa menjadi kaya di Qatar dengan membangun hotel dan stadion untuk Piala Dunia sepak bola.
Sekitar 2,5 juta orang tinggal di negara terkaya di dunia, yang menonjol sebagai semenanjung dari perbatasan Arab Saudi ke Teluk Persia. Lebih dari 85 persen adalah pekerja migran dari negara-negara Asia Tenggara, yang terpikat dengan janji-janji besar, tetapi sangat menderita di bawah sistem kafala Qatar yang kejam dan korup (sejenis perbudakan modern, di mana pekerja sepenuhnya bergantung pada majikan mereka). Hanya 12% penduduk Qatar adalah orang Qatar (300.000). Mereka sebagian besar penganut ekstremis Wahhabisme (Salafisme). Qatar sangat Islami. Misalnya, perempuan lokal tidak diperbolehkan keluar ke jalan tanpa busana atau tanpa pendamping laki-laki. Banyak orang Qatar mendapatkan uang bebas pajak sambil mengisi waktu dengan balap unta atau balap mobil mewah yang mahal. Negara ini memiliki sejumlah besar gas alam dan minyak. Sulit bagi orang asing untuk berhubungan dengan orang Qatar yang tidak bisa didekati dan tampak sombong. Terdapat beberapa orang Kristen pribumi yang bersifat "rahasia/diam-diam".
POKOK DOA:
BONUS:
Renungan Visual "40 Hari Bersama Isa"
Hari 35 - "The Trial": https://www.jesusfilm.org/watch/40-days-with-jesus.html/day-35-the-trial/indonesian-isa.html
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: https://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2022 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"