Selamat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
https://natal.sabda.org
MUSLIM DI SWISS ANTARA LIBERALISME DAN SALAFISME
Sekitar 150.000 dari 400.000 orang muslim di Swiss memiliki kewarganegaraan Swiss. Namun, cara setiap individu memahami dan menjalankan iman mereka berbeda.
Sekuler dan Liberal
Mayoritas umat muslim hidup dalam hubungan yang membaur dengan Islam. Orang-orang muda, khususnya, sering mendapati diri mereka "tidak mengamalkan": Saat ini, mereka ingin menikmati hidup dan mulai mematuhi aturan-aturan agama mereka pada kemudian hari. Meski begitu, mereka takut akan identitas muslim mereka karena takut terpapar posmodernitas Barat tanpa hubungan yang erat dengan keluarga.
Percaya Diri dan Islami
Tariq Ramadan dari Swiss telah memperjuangkan identitas Muslim-Swiss sejak 1990-an. Dengan demikian, dia menjangkau orang-orang muslim yang terpelajar dan berkomitmen secara sosial yang memperjuangkan kesetaraan di samping masyarakat yang mayoritas (pos-)Kristen. Salafisme reformis yang dia anut merupakan alternatif terhadap kapitalisme sekuler, tetapi oleh beberapa orang dianggap sebagai gerakan menuju Islamisme.
Konservatif dan Ketat
Sebagian besar masjid di Swiss dijalankan oleh orang Albania. Arab Saudi telah menginvestasikan banyak uang dalam pendidikan Wahhabi bagi para imam Albania. Mereka mengajarkan aturan global Islam. Kebanyakan orang muslim yang dibentuk dengan cara ini menerapkan interpretasi ketat terhadap kepercayaan pribadi mereka. Meski begitu, hanya minoritas orang muslim yang sangat kecil yang berharap dapat mengubah masyarakat sekuler Swiss menjadi masyarakat Islam.
KITA BERDOA
1. Melalui Amsal 17:17 agar orang-orang Kristen dan muslim di Swiss dapat menjadi teman baik terlepas dari perbedaan kepercayaan mereka dan agar gagasan-gagasan radikal tidak dapat menang.
2. Agar orang Kristen berdialog dengan umat muslim dari berbagai latar belakang dan membawakan Kabar Baik tentang Yesus Kristus kepada mereka.
3. Agar orang muslim dapat ditemukan di tempat mereka berada, dikasihi sebagaimana adanya mereka, dan menemukan identitas mereka dalam Yesus.