40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- MINGGU, 26 APRIL 2020

04/26/2020 8:04 am
Asia/Jakarta

TAREKAT TIJANIYAH

Abdul bergegas sepanjang malam itu untuk menghadiri perayaan ulang tahun Nabi Muhammad di desanya di Senegal. Bagi golongan Tijani, pengikut tarekat Sufi Tijaniyah, ini adalah acara terpenting dalam setahun. Abdul dan teman-temannya menghabiskan malam itu dengan memohon kepada Tuhan, mendeklamasikan puisi, dan berbicara tentang Muhammad.

Tarekat Tijaniyah didirikan di Aljazair pada akhir abad ke-18 sebagai cabang dari tarekat Sufi fundamentalis Qodiriyah, yang memiliki pengaruh besar pada waktu itu. Golongan Tijani lebih berfokus pada reformasi sosial dan kebangkitan Islam akar rumput. Perkembangan budaya dan pendidikan penting bagi mereka. Sekarang, mereka tersebar luas di wilayah-wilayah komunitas muslim di Afrika Barat yang belum terjangkau Injil di Senegal, Mauritania, Gambia, Mali, Nigeria, Ghana, atau Guinea.

Bagi golongan Tijaniyah, melafalkan teks-teks yang sudah dirumuskan, baik sendiri maupun bersama-sama, merupakan elemen penting dalam praktik keagamaan mereka. Ini termasuk nama-nama Tuhan (misalnya "Ya Allah!" atau "Oh lebih hidup!"), doa-doa singkat, dan pernyataan-pernyataan lainnya (misalnya "Tidak ada Tuhan selain Allah!"), yang tidak ada hentinya diulang atau deklamasikan oleh para anggotanya setiap hari.

KITA BERDOA

1. Untuk jalan masuk yang lebih luas bagi Kristus dan untuk orang-orang Kristen di antara orang-orang Tijani.
2. Agar golongan Tijani menggunakan pengaruh sosial mereka demi perdamaian dan kesejahteraan orang-orang di Afrika Barat.
3. Dengan Mazmur 136, yang berbicara tentang kebaikan Allah dengan banyak pengulangan, sebagaimana disukai oleh para Sufi. Kita terinspirasi oleh pasal ini ketika kita berdoa untuk orang Tijani.

Komentar