Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Ada sebuah kisah lama yang diceritakan oleh para pendeta tentang seorang pria yang terjebak di atap rumahnya selama banjir, angin topan atau tsunami (sesuaikan dengan bencana alam yang terjadi di tempat Anda). Air naik dengan cepat. Saat pria ini berada di atap rumahnya -- dengan ketakutan akan hanyut terbawa arus -- ia berseru meminta tolong kepada Allah, "Allah, tolong selamatkan saya."
Beberapa saat kemudian, seorang teman petani tiba dengan perahunya. " Hai teman, ingin menumpang supaya selamat?", Ia bertanya.
"Tidak" jawab pria yang berada di atap rumahnya. "Allah akan menyelamatkan saya."
Satu jam kemudian, air telah naik sampai ke talang. Seorang relawan penyelamat datang dengan rakit ban kuningnya. "Hei, ayo turun dari sana supaya kau selamat," ia berteriak.
Tetapi, pria di atap rumah itu menolak untuk pergi. "Allah akan menyelamatkan saya."
Satu jam berlalu dan sekarang air telah setinggi setengah atap. Pria di atap itu sekarang berada di atas cerobong asapnya, gugup menatap kematian dan kehancuran yang akan terjadi.
Untungnya, relawan Palang Merah melintas dengan sebuah kano (perahu dayung, red) dan menawarkan tumpangan kepada pria itu supaya selamat. Tetapi pria di atap itu menolak. "Tidak. Tuhan akan menyelamatkan saya."
Beberapa jam berlalu dan air menyapu atas rumah pria di atap itu. Dia terbawa oleh arus dan tenggelam. Ketika ia sampai di surga, ia bertemu Yesus dan berkata, "Kupikir Kau akan memberikan pertolongan kepadaku."
Yesus melihat pria itu dan berkata, "Aku mengirim perahu, sebuah rakit ban, dan perahu dayung tetapi kau menolak semuanya."
Kita semua sudah mendengar cerita ini dan setiap kali kita mendengarnya, kita tertawa bukan? Tetapi sering kali, ini adalah cerita tentang usaha kita untuk mencari kehendak Allah.
Saya tidak dapat mengatakan kepada Anda, berapa banyak mahasiswa yang berkata kepada saya, "Saya hanya ingin melakukan kehendak Tuhan."
Itu bagus. Saya harap lebih banyak lagi orang muda akan berserah kepada kehendak Tuhan dalam kehidupan mereka.
Akan tetapi, sering kali para mahasiswa yang bermaksud baik itu atau para remaja atau pasangan muda yang baru menikah, bertindak seolah-olah kehendak Allah adalah hal yang samar-samar, kabur. Sebuah uap yang tidak bisa dimengerti. Ini seperti seolah-olah mereka ingin melakukan kehendak Allah, namun tidak benar-benar dapat menemukan hal itu dengan tepat setiap kali mereka memikirkannya.
Seharusnya tidak harus terjadi seperti itu. berikut ini adalah dua kebenaran yang seharusnya mengubah cara berpikir mereka mengenai kehendak Allah.
1. Setanlah yang menginginkan kita untuk menjadi bingung, tidak tahu arah, dan tidak cakap.
2. Tuhan telah memiliki rencana tertentu bagi kita, dan memberikan langkah-langkah spesifik, dan Yang ingin melihat hidup kita berarti.
Jadi, dengan mengetahui kedua kebenaran tersebut, bagaimana sekarang kita akan berdoa di sekitar hal yang tampaknya misterius tersebut, yang disebut dengan "kehendak Allah?" Berikut adalah empat cara yang jelas di mana Allah berbicara kepada kita:
Allah berbicara melalui peristiwa-peristiwa
Betapa lucunya bagaimana orang-orang Kristen menghujat orang-orang atheis dan paham ateisme, tetapi kita seringkali bertindak seolah-olah tidak ada Tuhan dalam hidup kita. Kita mengeluh tentang peristiwa-peristiwa yang tidak dapat terkontrol di dalam kehidupan kita seolah-olah kita berada di sana secara kebetulan, bahwa kita tidak dapat memilah hidup kita sendiri.
Tetapi hidup bukanlah tentang anjing makan anjing (idiom untuk sesuatu yang terjadi sebagai akibat perbuatan pihak lain - red.). Allah berkuasa di dalam dunia ini. Allah berkuasa dalam dunia kecil kita. Dan peristiwa-peristiwa dimana Ia membiarkan pemecatan dari tempat kerja, bertemu dengan pasangan hidup kita nantinya, diajar oleh seorang pendeta atau pemimpin Kristen, keluarga-keluarga tempat kita dilahirkan, kota di mana kita tinggal, ketrampilan yang ada, bakat dan kemampuan yang kita miliki, semuanya adalah rancangan ilahi Allah untuk keberhasilan kita.
Tidak ada satu pun dari hal-hal itu yang terjadi secara kebetulan. Allah tidak berada di Surga mengepalkan tinjunya ke kepala dan berkata, "Ups, aku benar-benar mengacaukan Dan." Tidak, Tuhan tidak mengacaukan. Tuhan tidak 'membuat kesalahan. Allah tidak pernah dibuat terkejut.
Jadi, Anda dapat memilih salah satu dari antara dua hal ini. Anda dapat melanjutkan hidup selayaknya orang dunia hidup. Anda dapat terpaku pada moto, "Hidup terjadi dengan acak, Anda menjadi sesuatu dari apa yang telah terjadi sebelumnya; Saya tidak bisa mengubah nasib saya." Atau Anda dapat merangkul kehidupan Anda -- hidup Anda sekarang -- sebagai kehendak Allah.
Ya, apa yang terjadi yang tidak dapat Anda kontrol adalah kehendak Allah dalam hidup Anda.
Allah berbicara melalui kesempatan-kesempatan
Ingat pria di atap tadi? Allah menyediakan kesempatan-kesempatan baginya dan ia menolak semuanya. Dulu, saya mempunyai teman yang selalu menjadi bingung untuk menentukan setiap keputusan atau kesempatan, sembari bertanya-tanya, "Apakah ini kehendak Allah?"
Sementara, Allah menyediakan baginya kesempatan demi kesempatan. Ia ingin menikah, tetapi tidak ada gadis yang cukup sesuai baginya. Oh, tetapi dia tidak mengatakannya. Ia mengatakan hal-hal yang benar-benar rohani seperti, "Itu bukan kehendak Allah." Benarkah? Apakah Anda pernah membicarakan tentang hal ini pada orang lain? Apakah Anda mendoakannya? Apakah Anda pernah menyadari bahawa itu mungkin adalah sebuah kemungkinan untuk dijajaki?
Dan terus menersu itu terjadi dengan pria tersebut. Selusin pelayanan dan kesempatan-kesempatan kerja disediakan untuknya, tetapi dia tidak pernah tertarik kepada salah satu diantaranya. Dia terkurung, berkomat-kamit (bisakah diartikan dengan berdoa??), mengutip banyak ayat Alkitab, tetapi tidak pernah bergerak.
Sepuluh tahun kemudian, saya makan siang dengannya. Dan walaupun ia telah memiliki sebuah pekerjaan dan bahkan telah menikah(akhirnya menemukan "gadis yang tepat"), dia masih dalam tahapan terkurung dan berkomat-kamit tersebut. Saya khawatir pada akhir hidupnya dia akan seperti cerita pria di atap dan Allah akan berkata, "Saya membawakan banyak kesempatan-kesempatan ini, tetapi kamu menolak semua kesempatan tersebut."
Allah bekerja melalui pintu-pintu yang terbuka dan kesempatan-kesempatan. Sederhana saja. Itu semua bukanlah keberuntungan semata. Jika Anda ingin melakukan kehendak Allah, lakukan seperti salah seorang Professor di Bidang Alkitab saya dulu pernah berkata, "Pergi. Lakukan sesuatu dan Allah akan menuntunmu."
Allah berbicara melalui Pembimbing dan Konselor Rohani
Di sinilah sebagian besar dari kita tergelincir. Kita hidup dalam pahlawan kekristenan tunggal dan menolak untuk mendengarkan konselor rohani yang bijaksana. Saya percaya bahwa rencana Allah bagi orang Kristen di masa ini adalah melalui gereja lokal. Setiap orang percaya tidak hanya harus menjadi bagian dari gereja lokal, tetapi harus secara sukarela menempatkan dirinya di bawah akuntabilitas gereja itu.
Sekarang, bagi orang-orang muda, ini adalah kenyataan yang berat. Mengapa saya harus membiarkan seorang pendeta atau seseorang mengontrol kehidupan saya? Tetapi kebenarannya adalah ini. Alkitab berbicara terus menerus tentang nilai kebijaksanaan. Kebijaksanaan adalah kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan yang baik, keputusan-keputusan rohani dan keputusan-keputusan yang menghormati Allah.
Akan tetapi, orang-orang muda belum mempunyai banyak kebijaksanaan. Itulah sebabnya mengapa kita perlu duduk bersama seorang pendeta, pemimpin yang dapat dipercaya, orang tua, pembimbing, dsb. Setiap keputusan besar yang pernah saya buat dalam kehidupan saya, saya lakukan dengan persetujuan dan bibingan dari pendeta saya. Mengapa? Saya mempercayai pendeta saya. Ia adalah manusia yang kepadanya Allah telah berkuasa menempatkannya ke dalam hidup saya untuk menolong saya.
Dan Anda tahu mengapa? Saya telah banyak diberkati setiap waktu. Ada terdapat banyak peristiwa yang telah saya pikir sebagai sebuah ide yang baik. Tetapi, orang yang memiliki kebijaksanaan rohani lebih dari saya, mengungkapkan pertanyaannya. Mereka berkata, "Hmm, saya tidak yakin ini adalah ide yang baikm dan ini alasannya."
Anda juga memiliki pembimbing rohani di dalam kehidupan Anda. Jika tidak, carilah di gereja Anda. Carilah kebijaksanaan mereka. Carilah kemampuan mereka. Carilah pendapat mereka yang tepat.
Seorang yang bijaksana akan mengambil nasihat sebagai Tuhan yang berbicara kepada mereka. Itulah kehendak Allah.
Kehendak Allah Dinyatakan dalam Firman Tuhan
Begitu mendasar, tetapi begitu benar. Fakta dari masalah ini adalah ini: 99 persen dari apa yang Tuhan ingin Anda lakukan dalam hidup Anda, dituangkan dalam Firman-Nya. Dan inilah kilasan berita untuk Anda. Allah tidak akan secara misterius menuntun Anda untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Firman-Nya.
Tanyakan kepada diri Anda pertanyaan-pertanyaan ini. Berapa banyak dari Firman Tuhan yang dinyatakan yang Anda ikuti saat ini?
Apakah Anda setia mencari-Nya setiap hari melalui mempelajari Alkitab dan berdoa?
Apakah Anda aktif dalam pelayanan di dalam gereja yang mendasarkan dirinya pada Alkitab?
Apakah Anda membagikan iman Anda?
Apakah Anda melakukan yang terbaik untuk hidup terpisah dari dosa?
Apakah Anda setia pada pasangan Anda?
Apakah Anda mencari kepuasan di dalam Kristus dan bukan dari dunia?
Ini hanyalah beberapa dari banyak area di mana Alkitab menyentuh kehidupan kita, di mana Firman Allah diwahyukan kepada kita secara sederhana, nyata, dan dalam bahasa yang Anda pahami. Dan Anda dan saya tidak bisa menghindarinya.
Seringkali, orang-orang kristen mencoba untuk mencampur adukkan gaya hidup mereka yang berdosa dengan penagajaran Alkitab dan mereka bertanya-tanya mengapa mereka tampaknya tidak dapat menemukan "Kehendak Allah bagi hidup mereka". Akan tetapi, dosa yang tidak diakui akan membuat Anda jauh dari Allah.
Ini bukan berarti bahwa Allah mengharapkan kita untuk menjadi sempurna. Tapi apakah Anda benar-benar hidup untuk Dia, mencari Dia, dan melakukan yang terbaik dalam mematuhi perintah-perintah-Nya?
Jika demikian, coba tebak, cubit diri Anda sendiri, Anda berada dalam kehendak Allah.(t/N. Risanti)
Diterjemahkan dari:
Nama situs | : | CBN |
Alamat URL | : | http://www.cbn.com/family/youth/darling_godswill.aspx |
Judul asli artikel | : | How Can I Know God's Will? |
Penulis artikel | : | Daniel Darling |
Tanggal akses | : | 30 Oktober 2013 |