Berdoa bagi India

01/02/2010 5:26 pm
Etc/GMT+7

India (1,2 milyard), Ibukota Delhi (11 juta), Agama: Hindu 81%, Islam 13%, Budha 0,8%, Sikh 1,1%, Katolik 1%, Kristen 1,5%, dll. Jangan berhenti berseru kepada Bapa kita, karena setiap hari (rata-rata setiap 36 jam) orang Kristen diancam, ditahan dengan tuduhan yang dibuat-buat, diserang, dipukuli, kadang-kadang juga dibunuh, kebaktian diganggu, rumah dan toko orang Kristen dibakar, fasilitas Kristen dirusak oleh orang fanatik. Bulan Oktober 2009, sesudah satu tahun pembunuhan massal di Orissa, pemimpin pemberontak ditangkap polisi. Karena ia menghasut kelompoknya, agar mereka menyerang orang Kristen dengan tuduhan salah, orang Kristen sudah membunuh empat orang pemimpin mereka, meskipun pembunuh adalah orang Maois. Jangan berhenti mendoakan semua korban dari serangan di negara bagian Orissa tahun yang lalu. Pemerintahan tidak memperhatikan keamanan orang Kristen, banyak pengungsi tetap dalam kamp pengungsi dan tidak bisa kembali ke kampung halaman. Berdoalah bagi proyek sosial kemanusiaan yang saat ini tengah berlangsung di Kandhamal/Orissa. Orang hidup di bawah ancaman, teror, dan ketakutan. Seorang dalam negara bagian Madhya Pradesh bertobat menjadi Kristen. Orang tertentu memanggil seorang dukun wanita untuk melaknati dia, tetapi ia tidak berhasil. Karena tidak berhasil dengan dukun, rumahnya pada tanggal 2 Agustus dibakar. Satu gerombolan orang fanatik di negara bagian Karnataka sudah menyerang satu persekutuan doa, rumah digeladah, literatur Kristen dirampas, pendeta dilaporkan di polisi dengan tuduhan, ia mau memaksakan seseorang menjadi Kristen. Di negara bagian Assam seorang sesudah dipukuli dan disiksa ditinggalkan di pinggir jalan, karena ia memberitakan Injil. Syukurlah ia diketemukan. Di RS ia diobati dan hampir sehat lagi. Ia menceritakan bahwa ia berdoa buat para penyerang dan ia sudah mengampuni mereka. Penduduk di negara bagian Arunachal Pradesh, yang terletak di daerah pegunungan, memakai 23 bahasa utama dan 30 dialek. Rekaman Injil India sudah merekam 17 bahasa dan beberapa dialek. Salah satu bahasa utama adalah Tangsa, bahasa ini dibagi dalam 21 dialek. Hampir tidak ada bahan Kristen dalam bahasa mereka. Rekaman Injil India mau merekam semua dialek dari bahasa Tangsa, pekerjaan ini tidak gampang, karena dalam pegunungan harus dikunjungi semua sub-suku, agar mereka mendapat merekam berita Injil dalam dialek mereka.

Friendship Center India yang dipimpin oleh Bapak dan Ibu Pdt. J dan P. Gladstone (YPPII), terlibat dalam perintisan jemaat baru di daerah kumuh di Mumbai dan di Pune http://www.friendshipcentre.org.

Komentar