Merayakan 30 tahun
melayani bersama
Dietrich Bonhoeffer (1906 -- 1945) adalah seorang pendeta Lutheran yang tumbuh di Berlin selama kebangkitan partai Nazi. Semenjak masih muda, ia telah tertarik pada etika dan karakter moral. Bonhoeffer bertugas sebagai kurir dalam perlawanan rakyat Jerman, melatih pendeta-pendeta lainnya, dan membantu orang-orang Yahudi melarikan diri ke Swiss selama masa Holocaust (genosida terhadap orang Yahudi yang berlangsung secara sistematis, dan didukung oleh pemerintahan Nazi Jerman -- Red.). Ia dihukum mati tepat sesudah berakhirnya Perang Dunia II untuk peranannya dalam percobaan pembunuhan yang gagal terhadap Hitler.
Bukunya, The Cost of Discipleship (Harga Sebuah Pemuridan -- Red.) telah menjadi penting dalam pandangan saya, tidak hanya pada iman saya, tetapi juga pada bagaimana iman itu ditampilkan kepada dunia. Aslinya, buku ini diterbitkan pada tahun 1937, sebagai peringatan yang tajam terhadap gereja dalam masa Nazi di Jerman, tetapi setelah bertahun-tahun, buku itu telah menjadi eksposisi klasik dalam bagaimana arti mengikut Yesus dalam dunia modern. Dalam intinya, buku tersebut berdiri pada sebuah pandangan dari Khotbah di Bukit, tempat Yesus menuntut kepada murid-murid-Nya, dan bagaimana kehidupan sebagai murid itu dijalani.
Booklet dari Bonhoeffer, Psalms: The Prayer Book of the Bible, mengajarkan bahwa sepanjang hari merupakan penerimaan perintah dan pengajaran ketika hal itu disatukan melalui doa pagi. Doa pagi menentukan hari. Waktu yang terbuang, godaan yang membuat kita jatuh, kelemahan dan kurangnya disiplin dalam pekerjaan, ketidakteraturan dalam pikiran kita dan dalam percakapan kita dengan orang lain, seringnya semuanya itu berasal karena mengabaikan doa pagi.
Dari beberapa doa pagi, doa ini menjadi favorit saya karena membantu saya untuk berfokus kepada Tuhan dan bukan diri sendiri.
Ya Allah, di awal pagi ini aku berseru kepada-Mu
Tolonglah aku untuk berdoa
Dan untuk memusatkan hatiku kepada-Mu
Aku tidak dapat melakukan ini sendiri
Di dalam diriku ada kegelapan
Tetapi bersama-Mu ada terang;
Aku seorang diri, tetapi Engkau tidak meninggalkanku;
Hatiku lemah, tetapi bersama-Mu ada pertolongan;
Aku gelisah, tetapi bersama-Mu ada kedamaian.
Di dalam diriku ada kepahitan, tetapi bersama-Mu ada kesabaran;
Aku tidak dapat memahami jalan-jalan-Mu,
Tetapi Engkau menunjukkan jalan bagiku.
Pulihkan aku ke dalam kebebasan
Dan mampukan aku untuk dapat hidup di saat ini
Sehingga aku dapat bertanggung jawab di hadapan-Mu dan kepada diriku.
Tuhan, apa pun yang terjadi hari ini,
biarlah nama-Mu dipuji.
—Dietrich Bonhoeffer
(t/N. Risanti)
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | Doa |
Alamat URL | : | http://doa.sabda.org/dietrich_bonhoeffer_tentang_doa |
Judul asli artikel | : | Dietrich Bonhoeffer: Tentang Doa |
Penulis artikel | : | Jim Greensmith |
Tanggal akses | : | 24 Agustus 2017 |