Selamat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
https://natal.sabda.org
Doa ini dipanjatkan dalam suatu masa kekeringan yang dahsyat di tanah Israel, tetapi kekeringan rohani orang Israel bahkan lebih dahsyat lagi. Yeremia sangat menderita karena hal itu. Ia mengakui bahwa kejahatan orang Israel memberikan kesaksian yang memberatkan terhadap mereka; ia bahkan menyamakan dirinya berdosa, sama seperti mereka. Ia memohon kepada Allah: Mengapa Pengharapan Israel, Juru Selamat itu, menjadi seperti orang asing di negri Israel, yang singgah untuk bermalam? Kelihatannya ia mengeluh kepada Allah; Mengapa Allah seperti orang yang bingung yang tidak sanggup menolong. Ia menambahkan dengan cepat, "Tetapi Engkau ada di antara kami, ya Tuhan (sebagai Dia Yang Mahabesar) dan nama-Mu (Yang Mahakuasa) diserukan di atas kami; Janganlah tinggalkan kami!" (ayat 9).
Yeremia melanjutkan dalam ayat 20 sampai 22, Ia menyamakan dirinya berdosa seperti umat Israel. Ia memohon sekalipun ia diminta untuk tidak melakukannya (ayat 11) agar Allah tidak membenci mereka; tidak mengaibkan takhta kemulian-Nya dengan Israel. Allah tidak melanggar perjanjian itu, orang Israel melanggarnya dengan jalan berdosa dan menyembah berhala. Yeremia bertanya: Adakah yang dapat menurunkan hujan di antara dewa kesia-siaan bangsa-bangsa itu? Ia menambahkan: "Bukankah hanya Engkau saja, ya Tuhan Allah kami, Pengharapan kami, yang membuat semuanya itu."
Doa ini mengungkapkan penderitaan hati Yeremia.