Doa Mengatasi Ketidakmampuan

Oleh: Yulius

Tepat pada waktunya, itulah jawaban doa dari Tuhan. Dia mengetahui kapan masa dan waktu yang tepat untuk menjawab setiap pergumulan yang saya alami. Namun, terkadang saya sendiri masih kurang sabar untuk menantikan jawaban doa dari Tuhan sehingga akhirnya mengambil tindakan-tindakan yang sembrono, terkesan terburu-buru, dan tidak sesuai maunya Tuhan.

Jika sekarang Anda juga sedang mengalami pergumulan, ingatlah untuk sabar, selalu mengucap syukur dan percaya bahwa pertolongan Tuhan tidak akan terlambat.

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Suatu pengalaman saya, yaitu ketika saya diizinkan Tuhan melayani musik pada acara retret gereja. Ketika itu adalah kali pertama saya ikut ambil bagian dalam pelayanan musik pada acara retret (sebelumnya hanya terlibat di persekutuan). Tiga minggu sebelum acara diadakan, tim musik diberi kesempatan untuk latihan sebanyak tiga kali. Saya dan lima teman gereja membuat tim musik untuk mengisi pada sesi KKR hari kedua dan ketiga. Dalam waktu tiga minggu itu, kami berenam akhirnya latihan musik dan saya dapat kesempatan untuk memainkan gitar.

Dalam proses latihan ternyata tidak berjalan dengan lancar. Tiga kali latihan, kami tidak menggunakan kesempatan tersebut dengan baik. Kami terus menerus berkutat dengan pemilihan aransemen lagu, bukan menyelesaikan lagu tersebut. Akhirnya setelah hari terakhir latihan, ada konflik kecil dalam tim musik kami karena ada beberapa lagu yang belum beres. Ketika itu saya memang baru pertama kali latihan band dan masih tergolong amatir sehingga banyak bagian lagu yang belum bisa. Oleh karena itu, saya juga kena teguran oleh salah satu teman saya.

Ketika konflik terjadi, saya memutuskan pulang dari latihan karena ada rasa kekecewaan di hati saya terhadap teman saya, istilahnya saya sudah membantunya, tetapi tidak ada rasa terima kasih dari dia sehingga di situ saya mulai egois.

Rasa kecewa tersebut membuat saya berencana untuk tidak menghadiri retret. Namun, ketika itu saya mulai bercerita kepada kakak saya mengenai hal tersebut. Kakak saya mulai mengingatkan saya tentang firman Tuhan bahwa "Jika seseorang ingin mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya sendiri, dan memikul salibnya setiap hari, dan mengikut Aku" (Lukas 9:23, AYT). Pada firman ini saya mulai diingatkan bahwa jika kita mengikut Tuhan berarti kita mau dibentuk oleh Tuhan melalui setiap kejadian dalam hidup kita dan menentang segala kehendak diri sendiri termasuk kekecewaan.

Menyenangkan Tuhan

Dari situ kakak saya juga menambahkan bahwa kita seharusnya melayani dengan segenap hati, bukan untuk memuaskan diri sendiri maupun orang lain, tetapi semuanya itu demi kemuliaan Tuhan (Kolose 3:23, AYT). Dari kedua ayat tersebut, Tuhan ingin menyadarkan saya tentang pentingnya melayani-Nya, fokus utama bukan lagi tentang ego saya pribadi, tetapi saya belajar untuk mau merendahkan hati memuliakan nama-Nya. Saya pun berubah pikiran dan mulai memohon pengampunan terhadap Tuhan melalui doa dan ada kelegaan ketika saya berdoa, kekecewaanpun hilang. Saya pun akhirnya membatalkan niat saya dan memutuskan hadir pada retret.

Pada hari H acara, sebelum KKR dimulai, tim musik kami mulai berkumpul melaksanakan geladi bersih untuk sesi KKR. Saya pun ikut geladi bersih. Suasana pada saat geladi bersih lumayan stabil walaupun beberapa lagu masih ada yang kurang menguasai, tetapi kekompakan tim kami sudah meningkat lebih baik dari pada saat latihan. Kekhwatiran sempat muncul ketika acara KKR dimulai, tetapi Tuhan ingatkan saya kembali dalam doa saya, "Percayalah kepada Tuhan dengan sepenuh hatimu, dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri. Dalam segala-jalanmu, akuilah Dia, dan Dia akan meluruskan Jalanmu." (Amsal 3:5-6, AYT) Saya pegang firman tersebut dan ketika acara dimulai saya merasa pertolongan Tuhan hadir, saya merasakan damai dan tenang di hati saya. Tuhan seolah-olang bekerja melalui setiap pelayanan kami. Dalam ketidakmampuan saya, entah kenapa semua lagu pujian bisa saya mainkan dengan baik dan Tuhan memampukan.

Sungguh nyata pertolongan Tuhan bagi orang percaya. Saya merasakan pertolongan Tuhan tepat pada waktunya. Jika sekarang Anda juga sedang mengalami pergumulan, ingatlah untuk sabar, selalu mengucap syukur dan percaya bahwa pertolongan Tuhan tidak akan terlambat. Tuhan selalu memiliki cara yang ajaib untuk menjawab setiap pergumulan kita melalui doa-doa kita. Tuhan Yesus memberkati.

Komentar