Merayakan 30 tahun
melayani bersama
Musa berdoa supaya Allah menyertainya. Allah mengatakan kepadaku Musa dan umat Israel untuk pergi ke negri yang telah dijanjikan-Nya kepada Abraham, Ishak dan Yakub (ayat 1). Allah berjanji untuk mengutus seorang malaikat di depan mereka menghalau orang Kanaan dan bangsa lain. Allah telah berkata bahwa Ia tidak berjalan di tengah-tengah mereka (ayat 3) sebab mereka bangsa yang "tegar tengkuk." Oleh karena itu hal Musa mengamcam bahwa ia akan memisahkan diri dari bangsanya dengan memindahkan kemah pertemuan ke luar perkemahan. Kemah ini merupakan kemah di mana Musa menghakimi bangsanya. Doa Musa dan jawaban Allah terdapat pada ayat 12-17.
Musa rupa-rupanya merasa merasa kesepian dan bertanya kepada Allah siapa yang dipilih-Nya untuk menemaninya. Yang penting lagi, Musa berdoa agar Allah menunjukkan jalan-Nya, supaya ia dapat mengenal Allah dan mendapatkan kasih karunia di hadapan-Nya. Doa ini adalah doa yang paling baik untuk kita panjatkan setiap hari. Dengan berani Musa menambahkan bahwa ia ingin Allah dan Allah berbicara muka dengan muka dengannya (Keluaran 33:11). Allah menjawab, "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketentraman kepadamu." Mungkin juga ini merupakan suatu janji yang ditujukan hanya untuk Musa. Para malaikat itu kuat dan baik, tetapi tak satu pun dari antara mereka yang akan memuaskan Musa. Seolah-olah ia berkata, "Tanpa Engkau, lebih baik bagi saya untuk melepaskan tugas saya dan mati, tetapi dengan Engkau, tak ada satu kesulitan pun yang dapat menggagalkan maksud kami, tak ada ketakutan yang menguatirkan kami dan tak ada rintangan yang dapat membuat kami takut." Hal ini menjelaskan jawaban Musa, "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini." Betapa besarnya keinginan Musa akan kehadiran Allah dan untuk mengenal jalan-Nya. Jelaslah bahwa Musa memerlukan kehadiran Allah jika ia ingin berhasil dalam melaksanakan tugas yang sulit ini. Musa diyakinkan akan kehadiran Allah untuk dirinya dan meminta supaya Allah hadir di tengah-tengah umat Isreal juga. Hanya jika Allah menyertai mereka, Musa dan umat Israel akan mengetahui bahwa mereka telah mendapatkan kasih karunia di hadapan Allah (ayat 16). Jawab Allah terdapat dalam ayat 17.
Ketentraman yang dijanjikan bukan hanya ketentraman di Tanah Kanaan, tetapi lebih dalam lagi, yaitu ketentraman dalam jiwa. Ketemtraman di Tanah Kanaan melambangkan ketentraman dalam jiwa. Yesus berkata, "Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu" (Matius 11:28). Kehadiran malaikat Allah tidak lainn daripada Tuhan Yesus Kristus.
Siapa yang dapat memimpin kita ke dalam Tanah Kanaan rohani ini -- ketentraman rohani ini? Hanya Tuhan Yesus Kristus. Bagaimana kita dapat masuk ke dalam ketentraman rohani seperti yang dibicarakan dalam Ibrani pasal 3? Kita harus hidup di dalam Terang, seperti Ia (Kristus) ada di dalam terang; karena Ia tidak akan mau bersekutu dengan perbuatan kegelapan yang tidak menghasilkan apa-apa (Efesua 5:11 dan 1 Yohanes 1:7). Kita harus menyrahkan sepenuhnya kepada Yesus Kristus dan dipenuhi dengan Roh Kudus-Nya. Yesus berkata, "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka" (Matius 18:20). Musa mengatakan hanya dengan cara demikian dunia mengetahui bahwa mereka adalah umat yang dipisahkan bagi Allah, dibedakan dari segala bangsa yang ada dimuka bumi ini (ayat 16) dan sebagai bangsa Yahudi memang merupakan bangsa yang demikian. Kita juga sebagai orang-orang Kristen dipisahkan dari dunia, dari dosanya dan kesia-siaannya. Kita hanya dapat menjalani kehidupan yang terpisah ini bila kita sudah dipenuhi oleh Roh Kudus, seperti yang dialami oleh para murid pada hari Pentakosta.
Allah menjawab doa Musa dan berkata, "Juga hal yang telah kau katakan ini akan Kulakukan" (ayat 17). Dalam perkataan lain Allah berkata, "Aku akan beserta dengan kamu." Jika Allah ada di pihak kita, siapa yang dapat melawan kita? "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih daripada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita" (Roma 8:37). Yesus Kristus akan memimpin kita ke dalam ketentraman Allah, ke dalam kehidupan yang berkemangan atas dosa dan dunia, jika kita mau menyerahkan seluruh hidup kita kepada-Nya.
Bila tak ada suatu hal pun kecuali kehadiran Allah yang kudus yang dapat memuaskan kerinduan jiwa kita, maka Allah akan datang untuk memuaskan jiwa yang sedang rindu itu. Pada saat itulah Ia akan memberikan ketentraman kepada kita.