Lima Rahasia untuk Intim dengan Allah

Keintiman dengan Allah . . sebuah konsep yang aneh rasanya! Bagaimana saya bisa intim dengan seseorang yang tidak dapat saya lihat, dengar, atau sentuh? Allah dan saya tidak bisa pergi minum kopi atau saling berpelukan. Namun, kita tahu bahwa Allah menciptakan kita untuk persekutuan yang intim dengan Dia. Seperti apakah rasanya?

Selama bertahun-tahun, saya bergumul dengan pertanyaan-pertanyaan ini. Saya rindu mengenal Allah. Saya ingin bisa mengenali suara-Nya dan merasakan cinta untuk-Nya di hati saya. Selama empat tahun terakhir, Allah telah membawa saya pada sebuah perjalanan untuk memahami lebih jauh tentang keintiman dengan Dia. Meskipun saya memiliki jalan yang panjang untuk ditempuh, saya ingin berbagi dengan Anda sebagian dari apa yang saya pelajari tentang mengembangkan keintiman dengan Allah semesta alam.

Saya tidak ingin judul artikel ini menyesatkan Anda dengan menyarankan bahwa ada beberapa formula untuk mengembangkan hubungan yang intim dengan Tuhan. Rasanya seperti kekristenan memiliki terlalu banyak formula! Allah itu keberadaaan yang hidup dan misterius. Dia tidak bisa dijinakkan atau dimanipulasi ke dalam hubungan dengan kita. Namun, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengundang Allah mendekat kepada kita. Seperti Firman-Nya mengatakan, "Kamu akan mencari Aku dan menemukan Aku apabila kamu mencari Aku dengan segenap hatimu." (Yeremia 29:13).

1. Menginginkan Keintiman dengan Allah

Adalah hal yang berbeda membicarakan dengan teman Anda tentang ingin mengenal Allah, tetapi seberapa besar Anda sangat menginginkannya? Apakah "keintiman dengan Allah" adalah satu dari 20 hal lainnya yang menjadi tujuan Anda pada tahun ini?

Mereka yang mengenal Allah memiliki keinginan yang dalam untuk bersekutu dengan Dia. Dia telah menjadi makanan sehari-hari mereka. Dia bukan sebuah prioritas; Dia adalah satu-satunya prioritas "Satu hal yang aku minta kepada TUHAN, bahwa yang paling aku inginkan: adalah tinggal di rumah TUHAN seumur hidupku; untuk memandang keindahan TUHAN, dan mencari-Nya di dalam Bait-Nya," Daud Menulis dalam Mazmur 27: 4. Paulus menyatakan prioritasnya dengan mengatakan bahwa segala sesuatu dalam hidupku adalah sampah dibandingkan dengan mengenal Yesus (lihat Filipi 3).

Ada saat-saat dalam hidup saya ketika Allah menjadi prioritas karena saya begitu menginginkan-Nya. Saya sangat menginginkan kehadiran-Nya – seolah saya tidak bisa terpuaskan. Sementara saat-saat demikian sangat berharga bagi saya, saya juga belajar untuk tidak mendasarkan prioritas Yesus pada perasaan saya. Saya masih ingin menjadikan Dia prioritas saya bahkan selama "masa kekeringan" di mana dibutuhkan usaha keras dengan cinta untuk bangun pagi mencari Dia.

Terkadang saya mencari karena sangat mendambakannya, lain kali karena keinginan, dan terkadang karena disiplin. Akan tetapi selalu, saya ingin mencari Dia.

2. Kenali Bahasa Cinta Allah

Buku terlaris Gary Chapman The Five Love Languages telah mengubah banyak pernikahan dan pertemanan. Begitu Anda memahami "bahasa cinta" seseorang, Anda dapat memastikan untuk mengomunikasikan kasih sayang Anda dengan cara yang membuka jalan kepada keintiman.

Tahukah Anda bahwa Allah memiliki bahasa cinta? Sebenarnya, Dia mengatakan kepada orang Israel bahwa mereka membuang-buang waktu mereka dalam ibadah karena mereka tidak menyatakan bahasa cinta-Nya! "Aku membenci semua yang kau pamerkan dan kepura-puraanmu – kemunafikan hari-hari rayamu dan perkumpulan rayamu." (Amsal 5:21) Mengapa? Karena bahasa cinta Allah adalah hati yang taat dan bertobat. Daud mengerti ini: "Sebab Engkau tidak menyukai kurban sembelihan, atau jika aku hendak memberikannya, Engkau tidak menyukai kurban bakaran. Persembahan kepada Allah adalah roh yang hancur, hati yang patah dan remuk, ya Allah, takkan Engkau hina." (Mazmur 51: 16-17).

Allah ingin kita mencintai-Nya dengan ketaatan kita. Yesus mengatakannya dengan jelas, "Jika engkau mengasihi Aku, taatilah perintah-perintah-Ku." Anda bisa menari di lorong gereja dan mengikuti semua studi Alkitab dan tetap tidak mengembangkan keintiman dengan Allah. Dia menginginkan ketaatan Anda. Apakah Anda memiliki hal-hal dalam hidup yang Anda simpan untuk diri Anda sendiri, menolak untuk mematuhi Allah? Keintiman berarti memberikan seluruh diri Anda.

3. Kasihi Allah dengan Penuh Kasih Sayang

Ketika saya mulai masuk lebih dalam ke keintiman dengan Allah, saya mengingat ayat ini, "Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu, segenap jiwamu dan segenap kekuatanmu" (Ulangan 6:5). Meskipun saya telah membaca ayat ini seribu kali, pagi ini saya tertarik dengan kata hati. Apakah saya benar-benar mencintai Allah dengan hati saya? Seperti apa itu?

Saya tahu bagaimana mencintai Mike, suami saya, dengan hati saya. Saya juga mencintai anak-anak saya. Namun, Allah? Bagaimana saya bisa mencintai Dia dengan kasih sayang?

Pertumbuhan keintiman terdalam selama perjalanan pribadi saya dengan Allah dimulai saat saya menjadikan penyembahan pribadi sebagai prioritas setiap harinya. Penyembahan adalah bagaimana saya mengungkapkan kasih sayang kepada Juru Selamat saya. Begitulah saya menyatakan kekaguman dan kasih kepada Bapa surgawi saya.

Sebagai orang yang mengutamakan akal, ini merupakan sebuah tantangan bagi saya. Saya lebih suka mempelajari Alkitab daripada menyayangi Allah! Namun, Tuhan menginginkan lebih dari pada akal saya – Dia menginginkan hati saya.

Hampir setiap hari, hal pertama yang saya lakukan (setelah menggosok gigi) adalah berlutut di pagi hari dan memuji Tuhan. Seringkali saya memakai lagu pujian untuk membantu saya mengungkapkan kasih sayang saya kepada Allah. Terkadang ketika sendirian di rumah, saya bersujud dengan muka sampai ke lantai atau mengangkat tangan untuk memuji. Saya ingin setiap sel tubuh saya mengungkapkan dan menyatakan bahwa saya mengasihi Allah!

4. Jangan Menyerah!

Di masa keintiman yang mendalam dengan Allah, saya melihat Dia menjawab doa yang saya naikkan bertahun-tahun yang lalu. Kita adalah makhluk yang terbatas! Kita sering percaya bahwa jika Allah tidak segera menjawab, maka Dia belum mendengar kita.

Maleakhi 3:16 mengisyaratkan sesuatu yang sangat indah:
"Lalu orang-orang yang takut akan TUHAN berkata satu sama lain, “TUHAN memperhatikan dan mendengarnya, sebuah kitab peringatan tertulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan yang menghormati nama-Nya."

Ini menunjukkan bahwa setiap percakapan yang saya lakukan dengan Allah–setiap doa – telah didengar dan dicatat oleh Allah di surga. Bukankah itu adalah pemikiran yang luar biasa?!

Anda tidak akan pernah menyia-nyiakan waktu dengan mencari Allah. Bahkan selama masa-masa keputusasaan, Allah melihat, Allah mendengar, Allah memperhatkan, dan Allah akan menjawab sesuai waktu-Nya.

5. Mengambil bagian dalam pekerjaan-Nya

Meskipun Allah suka bergaul akrab dengan umat-Nya, persekutuan kita dengan-Nya memiliki tujuan lain – bahwa kerajaan-Nya akan datang dan kehendak-Nya terjadi di bumi seperti di surga (Matius 6:10).

Mungkin kesatuan yang paling mendalam yang pernah saya alami dengan Allah adalah ketika saya ambil bagian dalam pekerjaan-Nya. Entah itu berdoa syafaat untuk seseorang yang Dia kasihi, mengajarkan Firman-Nya kepada kaum wanita, atau membawa pesan pemulihan kepada seseorang yang terluka, tidak ada yang lebih indah selain melakukan kehendak Allah di bumi ini.

Yesus memberikan contoh pola keintiman dengan Bapa ini. Dia secara teratur mencari waktu untuk berdoa, beribadah, dan bermeditasi. Pekerjaan Bapa-Nya diperoleh dari persekutuan itu. Dia tahu pikiran Bapa dan merasakan hati Bapa.

Temanku, percayalah ini: keintiman dengan Allah bukan hanya untuk "orang-orang Kristen yang super" seperti Tozer dan Mother Teresa. Allah menawarkan keintiman yang paling dalam untuk semua anak-Nya. Pertanyaannya adalah, maukah kita mengusahakannya? (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:

Nama situs : Today's Christian Woman
URL : http://www.todayschristianwoman.com/articles/2015/june/5-secrets-to-intimacy-with-god.html
Judul asli artikel : 5 Secrets to Intimacy with God
Penulis artikel : Dr. Juli Slattery
Tanggal akses : 13 Juni 2017

Komentar