Merayakan 30 tahun
melayani bersama
Nama saya M dari Jakarta, 49 tahun. Saya menikah tahun 1988 dengan seorang duda cerai beranak satu. Dulu dia kelihatan sayang sekali kepada saya, tetapi pada tahun ke-9 perkawinan kami, dia meninggalkan saya dan dua anak kami yang masih SD. Dia terlibat narkoba dan perselingkuhan selama 6 tahun. Dengan banyak doa akhirnya kami ditolong Tuhan. Suami pulang dalam keadaan tidak memiliki apa-apa. Saya mau menerima kembali dengan harapan dia akan mengasihi saya. Tetapi setelah dia bertobat dan melayani Tuhan sebagai pemusik gereja, saya merasa hubungan saya dengannya kian hari kian renggang, dan terus terang saya mulai membenci dia karena selama lebih dari 10 tahun tidak memedulikan perasaan saya. Sejak bertobat sampai saat ini kontak fisik hanya berupa cium pipi kiri kanan (basa-basi) -- waktu bangun tidur saja dan harus saya dulu yang memulai. Kalau di tempat tidur, setiap kali saya dekati, dia menghindar. Dulu dia pernah bersumpah bahwa kalau dia memang benar berselingkuh, maka dia akan impoten dan kelihatannya memang demikian, tetapi dia tidak mau mengakuinya. Yang saya tidak kuat adalah bahwa setiap hari ada saja komentarnya yang mengkritik saya. Bahkan sering curiga tentang uang belanja sebesar 30 ribu rupiah (untuk makan 4 orang setiap harinya). Bila masakan yang terhidang tidak sesuai dengan kemauannya, dia menyindir tentang uang belanja tersebut. Setiap kali dajak bicara tentang sikapnya kepada saya, malahan saya dituduh memancing keributan.
Saya akui dia memang rajin berdoa dan pelayanan, tetapi di rumah sering mengkritik saya dan menganggap sepi keberadaan saya. Saya semakin benci karena dia tidak pernah merasa bersalah. Mohon doakan agar saya kuat dan mau mengampuni dengan sungguh karena kebencian saya sudah memuncak. Doakan juga agar keluarga kami dipulihkan.