Merayakan 30 tahun
melayani bersama
Keluarga saya benar-benar banyak pergumulan. Ayah saya memiliki kuasa gelap, sifatnya pemarah, dan hamba uang. Akibatnya, keluarga kami terlilit hutang. Uang habis terpakai untuk melunasi hutang. Perlahan-lahan apa yang kami punya hilang. Bahkan untuk melanjutkan studi pun kami ada masalah. Nama baik hancur, keluarga kami dicemooh orang, dan tidak dipercayai lagi. Sifat papa yang pemarah sering menyakiti kami, terutama mama. Papa egois dan suka mementingkan diri sendiri, tidak melihat keluarga. Mama akhirnya kena sakit paru dan diabetes, saya ada benjolan di payudara kanan, adik saya yang kedua ada benjolan di leher dan kena kolesterol, adik bungsu saya seringkali stres dan baru-baru ini mendapat serangan nyeri dada kiri. Bukan hanya itu, saya terkena depresi dan krisi kepercayaan diri, hingga saya berhenti melanjutkan studi saya beberapa bulan ini. Saya bahkan kehilangan kemampuan intelektual saya, padahal saya seorang calon tenaga medis. Saya jadi takut dan tidak berani melangkah. Apa yang harus saya lakukan? Saya benar-benar tidak tahan dengan keadaan ini. Saya bahkan pernah berpikir untuk menyerah dan berhenti hidup. Saya sudah tidak lagi ke Gereja dan berhenti berdoa. Tapi belum lama ini Tuhan membukakan pintu hati saya. Banyak dukungan dari teman, keluarga, dan saudara. Saya hampir tidak sanggup, tapi saya tahu TUHAN pasti memampukan saya. Saya hanya mohon dukungan doa dari saudara/i, agar TUHAN memaafkan dosa-dosa saya dan keluarga hingga keluarga saya bertobat dan dipulihkan. Saya sudah tidak tahu harus kemana lagi. Hanya TUHAN harapan saya saat ini. Saya hanya bisa berpasrah dan berdoa. Saya dan keluarga saya harus memulai lagi semuanya dari nol. Dan saya tahu saya harus mengandalkan TUHAN.