Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Hampir 2.000 tahun yang lalu, Yusuf dan Maria pergi ke Betlehem. Sekitar 2.040 tahun sebelumnya, Yakub dan Rahel, pasangan lain yang hamil, melakukan perjalanan ke selatan di sepanjang jalan yang sama. Rahel melahirkan Benyamin, tetapi meninggal tak lama setelah melahirkan, dan Yakub menguburkannya di dekat Betlehem (Kejadian 35:19). Kematian Rahel meramalkan kehancuran bahwa wilayah Benyamin akan mengalami penderitaan dalam masa Yeremia: "Rahel menangisi anak-anaknya karena mereka tidak ada lagi ...." (Yeremia 31:15) Namun, nubuat itu mendapatkan penggenapan terakhirnya pada zaman Yesus, saat Herodes Agung membantai semua bayi laki-laki di Betlehem (Matius 2:17-18). Jadi, dengan pimpinan Tuhan, Yusuf melarikan diri ke Mesir bersama Maria dan Yesus untuk hidup sampai Herodes mati.
Setiap perpindahan keluarga Yesus dilakukan karena penyataan Allah kepada Yusuf -- lari dari Betlehem ke Mesir, kembali dari Mesir ke Israel, dan menghindari Yudea untuk menetap di Galilea. Tujuan Allah atas perpindahan ini adalah pertama untuk melindungi Anak-Nya, tetapi Matius mencatat bahwa semua pimpinan juga menggenapi Kitab Suci. Saya meragukan siapa pun, kecuali Allah, mampu melihat sebelum nubuat-nubuat samar itu digenapi melalui perpindahan geografis ini. Akan tetapi, ketika melihat ke belakang, hal-hal itu menjadi jelas.
Sering kali dalam hidup kita, pimpinan dan waktu Tuhan tidak masuk akal pada awalnya. Selama bertahun-tahun, kita berdoa untuk kesehatan orang yang kita kasihi, untuk keselamatan seorang teman, atau bagi seorang misionaris agar mendapat dana. Kita terus-menerus keluar masuk di tempat kerja yang menyedihkan tanpa ada promosi. Namun, ketika melihat kembali ke belakang, kita akan benar-benar menghargai bagaimana Allah telah memimpin kita -- dan semua kemenangan dan kegagalan di sepanjang jalan -- guna mempersiapkan kita untuk sesuatu yang kita rasa kita telah siap awalnya. Sementara kita bersusah payah untuk melihat ke cakrawala berikutnya, Allah melihat peta dari atas -- dan karenanya tahu cara terbaik untuk melanjutkan atau maju.
Ketika kita mengantisipasi tahun berikutnya dengan semua ketidakpastian, kita dapat merasa nyaman bahwa Allah kita melihat masa depan sejelas masa lalu. Dia jarang memberi semua yang kita butuhkan untuk mengerti, tetapi Dia selalu memberi semua yang kita butuhkan untuk taat. Pada akhirnya, kita menemukan bahwa dalam ketaatan kita yang sederhana pada firman Tuhan, Dia telah menuntun kita di sepanjang jalan, yang terlalu rumit bagi kita untuk melihatnya pada saat itu. Pada akhirnya, pimpinan dan waktu-Nya menjadi jelas.
Kita tidak pernah melihat Yusuf mempertanyakan pimpinan Tuhan meskipun ia mungkin tidak bisa mengerti semuanya. Akan tetapi, apa yang Yusuf pahami memberi kita teladan yang besar. Tuhan menuntun kita dengan arahan-Nya yang bijaksana -- tetapi sering kali tidak biasa -– yang selalu berakar dalam Kitab Suci, untuk kebaikan kita dan untuk kemuliaan-Nya.
Berulang kali, pimpinan misterius Allah terbukti lebih bijaksana daripada permohonan kita yang bersifat tidak sabar untuk meminta kemajuan. Pertimbangkan, tidakkah Dia akan mendapatkan lebih banyak kemuliaan dari hidup kita jika kita percaya kepada-Nya di sepanjang jalan yang tidak dikenal daripada jika kita melihat tujuan-Nya sejak awal. (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari:
Nama situs | : | Insight for Living Ministries |
Alamat URL | : | http://www.insight.org/resources/article-library/individual/god's-unusual-leading |
Judul asli artikel | : | God's Unusual Leading |
Penulis artikel | : | Wayne Stiles |
Tanggal akses | : | 8 Mei 2014 |