Rendah Hati

Kita adalah makhluk sosial yang haus akan persahabatan dan keakraban. Namun, dalam hal tersebut kita telah gagal, baik itu secara pribadi maupun secara bersama. Kita melihat konflik sosial dan ras di seluruh dunia dan berpikir mengapa mereka tidak dapat hidup saling berdampingan. Tetapi, masalahnya tidak sesederhana yang terlihat. Di balik semuanya itu, ada legalitas dosa dalam hubungan. Rasa bersalah atas penyerangan salah satu kelompok melawan yang lainnya menyebabkan rasa sakit dan kepahitan. Dan, rasa takut dan rasa curiga memperparah rasa sakit dan perpecahan.

"Pengharapan terbaik dalam penyembuhan konflik besar kemanusiaan adalah menemukan desain mula-mula Allah dalam menjalin hubungan ..." John Dawson mengidentifikasi 14 wilayah konflik manusia yang memerlukan kesembuhan. Orang-orang ini dapat didamaikan jika mereka secara sepihak bertobat. Tetapi, sekalipun mereka menginginkan pendamaian, kesombongan dan kepahitan biasanya menjauhkan mereka dari melakukan langkah pertama. Itulah sebabnya di mana salib datang, semua dosa manusia akan diambil Yesus dan dipakukan di kayu salib. Yesus bertindak sebagai Imam Besar, membuka jalan bagi kita untuk saling diperdamaikan.

John mengatakan bahwa Tuhan sering memakai anak muda dalam pelayanan- Nya, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa pendamaian dapat terjadi. Karena manusia itu multikultural dan multidenominasi, maka mereka harus menjembatani berbagai perbedaan. Salib menuntut kita untuk saling mengasihi, memiliki hubungan dalam kerendahan hati, dan saling melayani. Sikap seperti ini juga merupakan kunci sukses dalam dunia pelayanan.

Kita harus mempelajari suatu protokol kerendahan hati yang baru dalam mengubah dunia zaman sekarang. John kembali mengatakan bahwa selama bertahun-tahun, para pelayan Tuhan dari budaya barat telah melukai orang yang mereka layani dengan sikap budaya yang merasa lebih tinggi. Sejak saat itu, kami belajar akan pentingnya melayani dalam sikap budaya yang lebih rendah, murah hati, berbelas kasih, dan rendah hati.

Setan akan berusaha membuat kita percaya bahwa jika kita merendahkan diri sendiri, maka itu akan memperparah masalah. Tetapi, rendah hati memberi kita "platform" untuk berbicara, bahkan sekalipun ada permusuhan pada budaya kita. Tuhan memberikan kehormatan yang luar biasa kepada kita, untuk memanggil orang-orang dan bangsa-bangsa menuju tujuan mereka di dalam Kristus. "Pintu gerbang kita kepada otoritas dalam bangsa-bangsa adalah menjadi orang yang berada di salib."

Diambil dan disunting dari:

Judul majalah : Masah, Edisi 1, Tahun I/2002
Judul asli artikel : Peran Anak Muda dalam Pendamaian
Penulis : Tidak dicantumkan
Penerbit : YWAM
Halaman : 5

Komentar