Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Persahabatan Anila dan Perveen dimulai sejak disekolah, Perveen seorang gadis dari keluarga muslim yang ketat sedangkan Anila gadis Kristen yang sangat percaya akan Kebesaran Yesus. Seiring persahabatan mereka, Anila memberikan Alkitab kepada Perveen dan mengajarkan lagu-lagu Kristen yang dengan cepat dipelajarinya. Anila mulai mengundang Parveen menghadiri kebaktian Jumat Agung, pada saat mendengar presentasi Injil gadis muslim itu langsung menerima Yesus dalam hidupnya dan sangat bersemangat mengenai hubungannya bersama Yesus dan merasakan perubahan besar dalam hidupnya.
Tidak lama kemudian orang tua Parveen mengetahuinya, dan sebagai kaum muslim mereka tidak senang mengetahui hal itu. Orang tua Parveen sangat marah mengetahui perpindahan Parveen ke agama lain, mereka menyuruh adik perempuannya mencari tahu dari mana dia mendapatkan pengaruh kristiani tersebut dan mulai merencanakan pernikahan antara Parveen dengan seorang pria muslim yang ditolaknya sehingga dia melarikan diri.
Orang tua Parveen menuduh Anila dan pendetanya melakukan penculikan sehingga mereka memutuskan untuk memerintahkan penangkapan Anila. Anila disiksa selama sembilan jam didepan keluarganya sebelum akhirnya dibawa kepenjara, pendeta dan keluarganya menyusul dimasukkan kepenjara sehari sesudahnya. Anila dan pendetanya mengalami siksaan yang sangat berat selama dipenjara, dan ketika dilepas Anila nyaris tidak bisa duduk dan pendetanya tidak dapat berjalan karena luka-lukanya dipinggang dan paha.
Perveen akhirnya ditemukan oleh keluarganya. Di negara muslim sering orang disiksa atau dibunuh oleh keluarganya karena pindah kepercayaan, dan untuk mengembalikan kehormatan keluarganya Parveen ditikam saudara laki-lakinya hingga mati.
Saudara laki-laki Parven yang sudah menikam mati, dibebaskan oleh pemerintah tanpa sangsi apapun tapi Anila justru ditangkap dengan tuduhan penganiayaan, walaupun akhirnya dapat lepas dari tahanan dengan jaminan setelah sebulan mendekam. Ia dan keluarganya pergi ke persembunyian, karena hidupnya terancam dari muslim radikal.
Puji Tuhan atas doa orang-orang Kristen yang percaya akan Yesus, bulan Mei 1999 Anila dibebaskan dari segala tuduhan walaupun dia dan keluarganya masih berada ditempat persembunyian. "Aku telah melihat dunia, dan dunia tidak memiliki apapun yang baik. Hanya Yesuslah kedamaianku" kata Anila. (Anila dan Perveen, 17 dan 18 tahun Pakistan, 1997)
Diambil dari:
Judul buku | : | Jesus Freaks |
Penyusun | : | Toby McKeehan dan Mark Heimermann |
Penerbit | : | Cipta Olah Pustaka, 1995 |
Halaman | : | 29 -- 31 |
Dipublikassikan di: http://kesaksian.sabda.org/disidang_karena_membagikan_injil