Doa Kita dan Kuasa Allah

Bacaan : Yakobus 5:13-20

Ketika kita berdoa bagi orang lain, berarti kita telah menjadi rekan sekerja Allah dalam karya penyelamatan, penyembuhan, penghiburan, dan keadilan-Nya. Allah memang dapat mengerjakan semuanya itu tanpa bantuan kita, tetapi dalam rencana-Nya, Dia memberikan hak istimewa kepada kita agar dapat ikut terlibat dalam karya-Nya melalui doa.

Ketika kita mendoakan cucu kita yang berada dalam kesulitan, seorang ibu yang harus menjalani operasi, seorang tetangga yang membutuhkan Kristus, atau seorang pendeta yang butuh dikuatkan, berarti kita sedang memohon agar Allah memberikan apa yang mereka butuhkan, yang tidak dapat kita berikan. Kita bertindak sebagai perantara yang memohon agar Allah mengarahkan kuasa-Nya kepada mereka.

Dalam bukunya yang berjudul Prayer (Doa), Olan Hallesby menggambarkan cara kerja doa: "Kuasa ini begitu besar dan bergerak ke segala arah. Karena itu, yang harus kita lakukan saat berdoa hanyalah menunjuk kepada orang atau hal-hal tertentu yang kita ingin kuasa Allah berlaku atasnya. Lalu Dia, Allah yang empunya kuasa akan mengarahkan kuasa-Nya ke tempat yang diinginkan."

Tentu saja doa kita harus "sesuai dengan kehendak Allah" (1Yohanes 5:14). Doa bukanlah sebuah tongkat ajaib yang dapat memuaskan segala keinginan kita, melainkan suatu kesempatan untuk bekerja sama dengan Tuhan dalam mencapai tujuan-Nya.

Yakobus memberitahu kita bahwa "doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya" (Yakobus 5:16). Oleh sebab itu, marilah kita dengan rendah hati dan tidak jemu-jemu mendoakan satu sama lain -DCE

Diambil dari:
http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2000/07/26/

Komentar