Doa Yang Terakhir Dalam Alkitab (Wahyu 22:17,20)

Doa ini rupanya merupakan satu-satunya doa yang dipanjatkan oleh Roh Kudus dalam Perjanjian Baru. Doa ini adalah doa yang terpendek dalam Alkitab: kata yang diucapkan-Nya hanyalah: "Marilah!", sama seperti seorang ibu memanggil seorang anak supaya terhindar dari bahaya.

Doa ini adalah panggilan bagi jiwa yang dahaga. Doa ini adalah panggilan kepada "barangsiapa yang mau", menunjukkan bahwa setiap orang harus mengambil keputusan dari dalam kehendaknya sendiri untuk datang kepada Yesus Kristus supaya diselamatkan, dan bukan itu saja, mereka juga harus mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma.

Tuhan Yesus Yang Mahamurah itu mengatakan, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan" (Matius 11:28-29).

Tetapi Pengantin Perempuan itu pun berkata, "Marilah!" (ayat 17). Kita harus memanggil orang-orang, pria dan wanita, anak laki-laki dan perempuan, untuk datang kepada Yesus.

"Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini," siapakah Dia? Tuhan Yesus Kristus! Ia berkata, "Ya, Aku datang segera!" Banyak sekali tanda-tanda dalam Alkitab menunjukkan kedatangan Yesus Kristus yang tidak lama lagi. Orang yang percaya kepada Yesus Kristus dapat menjawab, "Amin, datanglah, Tuhan Yesus!"

Dapatkah Anda berdoa seperti itu? Sudah siapkah Anda menyambut kedatangan-Nya?

Yohanes menutup kitab ini dengan sebuah berkat (ayat 20,21). Dalam kitab Kejadian kita melihat penciptaan langit dan bumi; Dalam kitab Wahyu kita melihat langit yang baru dan bumi yang baru. Dlam kitab Kejadian, Allah mempersiapkan Taman Firdaus bagi manusia, tetapi Taman Firdaus yang pertama itu lenyap karena dosa; dalam kitab Wahyu, Taman Firdaus itu diperoleh kembali. Dalam kitab Kejadian, ada perkawinan Adam yang pertama; dalam Kitab Wahyu, ada perkawinan Adam yang terakhir. Dalam kitab Kejadian, ada kutukan terhadap dosa; tetapi dalam kitab Wahyu, tidak ada lagi kutukan. Dalam kitab Kejadian, manusia diusir dari pohon kehidupan; dalam kitab Wahyu, pohon kehidupan itu tersedia lagi bagi semua manusia.

"Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" (Wahyu 21:5).

Komentar