Doa Tuhan Yesus pada Waktu Penderitaan yang Terakhir (Matius 27:45-46; Markus 15:34)

"Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah ini sampai jam tiga," tetapi bagi Yesus kegelapan bahkan lebih hebat lagi. Inilah saat yang paling gelap bagi Manusia yang adalah Terang Dunia - saat yang paling gelap dari kehidupan Yesus di dunia. Allah dengan lemah lembut menyelimuti Anak-Nya dalam kegelapan pada saat penderitaan-Nya yang terdahsyat.

"Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Kata-kata ini dikutip dari Mazmur 22:2; Mazmur kayu salib. Ketika menulis mazmur ini, Daud sedang menderita di dalam batinnya sendiri. Apa yang ditulisnya merupakan nubuat mengenai apa yang terjadi terhadap Yesus di atas kayu salib. "Mereka mengolok-olokkan Dia" dalam Matius 27:29 dan Mazmur 22:8-9, sama isinya dengan Matius 27:41-43. "Mereka menusuk tangan dan kakiku" (Mazmur 22:17). "Mereka membuang undi atas jubahku" (Mazmur 22:19; bandingkan dengan Lukas 23:34).

Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Teriakan ini merupakan teriakan atas penderitaan yang sangat hebat yang diucapkan Juru Selamat. Satu-satunya jalan untuk mengerti teriakan ini adalah menghubungkannya dengan Yohanes 3:16, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal," dan mempercayai bahwa Yesus menderita sengsara dan hukuman karena dosa umat manusia (2 Korintus 5:21).

Teriakan dari atas kayu salib ini menyatakan penderitaan hati Yesus Kristus ketika Ia menghadap dosa dan menjadi "Anak Domba, yang telah disembelih" (Wahyu 13:8).

"Ditinggalkan" adalah salah satu dari kata-kata yang sangat menyedihkan dan menyayat hati dalam bahasa manusia. Yesus sebagai manusia untuk sementara waktu merasa ditinggalkan oleh Bapa-Nya. Dosa memisahkan kita dari Allah (Yesaya 59:2). Dosa-dosa umat manusia ditanggungkan ke atas Dia. Ia bukan ditinggalkan oleh Allah, melainkan ada suatu kemunduran total dari kehadiran Allah. Untuk sementara waktu Ia diasingkan dari Allah Bapa - sesuatu yang tidak pernah dialami sebelumnya atau sesudahnya. Allah berkenan bahwa Ia telah menderita sebagai Wakil dari semua orang berdosa. Tidak ada pertentangan antara Allah dan Kristus di atas kayu salib. Yang ada hanyalah keharmonisan yang sempurna. Yesus sedang melakukan kehendak Bapa-Nya" untuk menyelamatkan manusia.

Yesus untuk sementara waktu ditinggalkan agar kita tidak perlu ditinggalkan untuk selama-lamanya. Oleh karena itu, Yesus telah berjanji "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak meninggalkan engkau" (Ibrani 13:5).

Komentar