Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Bacaan : Filipi 4:6-13
Kelainan yang langka pada otak Judy membutuhkan operasi yang sangat teliti dan berhati-hati. Dengan disaksikan oleh banyak dokter dan mahasiswa kedokteran, prosedur yang penuh risiko tersebut berlangsung di dalam ruang operasi sebuah rumah sakit penelitian.
Beberapa saat sebelum operasi dimulai, sang dokter bertanya, "Apakah Anda ingin bertanya?" Judy menjawab, "Bolehkah saya berdoa bagi Anda?" Sementara banyak mata memandangnya, Judy mengucap syukur kepada Allah atas keahlian yang dimiliki dokter itu, memohonkan hikmat untuknya, dan menyerahkan jalannya operasi ke dalam tangan Tuhan.
Betapa senangnya hati Allah ketika kita tanpa malu-malu membawa persoalan-persoalan kita kepada-Nya dengan ucapan syukur! Judy tidak meminta Allah menyelamatkan nyawanya. Ia yakin bahwa Bapa surgawi mengetahui betapa besar keinginannya untuk hidup. Ia hanya mengucap syukur atas pengetahuan dan keahlian yang dimiliki sang dokter, dan mempercayakan dirinya ke dalam perawatan khusus sang Tabib Agung.
Operasi tersebut berhasil, dan hal itu memberi Judy kesempatan untuk hidup lebih lama. Para dokter di rumah sakit tersebut melihat secara langsung iman kepada Allah yang benar dan hidup. Paulus berkata, "Nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur" (Filipi 4:6). Perhatikan bahwa Allah tidak berjanji untuk memberikan semua yang kita inginkan, melainkan "damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus" (ayat 7). Benar-benar hadiah yang luar biasa! -- DJD
O what peace we often forfeit,
O what needless pain we bear,
All because we do not carry
Everything to God in prayer. -- Scriven
Diambil dari:
http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2000/03/22/