Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Guru SM yang sibuk dan cermat harus berusaha sungguh-sungguh untuk mengisi jiwanya sendiri. Karena dengan menaruh perhatian terhadap orang-orang lain, ia dapat dengan mudah melalaikan pemeliharaan kerohaniannya sendiri. Hal ini dapat menimbulkan akibat-akibat yang serius untuk kehidupan Kristennya. Tak seorang pun dapat berpikir terus-menerus mengenai apa yang terbaik bagi orang lain tanpa menghabiskan sumber-sumber rohani dirinya sendiri.
Akan tetapi, seorang guru yang waspada akan mengatasi bahaya ini dengan meluangkan waktu-waktu tertentu untuk doa pribadi. Ini sangat penting untuk pemeliharaan kehidupan rohani seseorang. Yesus Kristus, Hamba Allah yang luar biasa itu, sangat mengutamakan doa. Kadang-kadang Ia tak punya waktu untuk istirahat ataupun untuk makan. Namun Ia selalu ada waktu untuk berdoa, walaupun itu berarti harus bangun pagi-pagi sekali. Guru SM adalah juga hamba Allah. Doa pribadi harus termasuk dalam hal-hal yang mendapat prioritas pertama dalam hidupnya.
Yesus mengajar bahwa kita "harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu" (baca:
Paulus juga menyuruh kita "tetaplah berdoa" (
Berdoa itu memberi pertolongan ilahi yang menjadikan Saudara pemimpin seperti yang dikehendaki Allah. Apabila Tuhan memberi kesuksesan, maka hati Saudara akan penuh dengan pujian atas bukti kebaikan-Nya itu. Apabila Tuhan menunjukkan suatu bidang yang perlu ditingkatkan, carilah pertolongan Tuhan dalam membuat penyesuaian yang tepat. Carilah senantiasa bimbingan Roh Allah dan pemberian kuasa-Nya untuk pekerjaan sekolah Minggu.
Juga pembacaan Alkitab dalam ibadat pribadi setiap hari adalah penting untuk pemeliharaan batin pribadi. Hal itu akan tetap menguatkan kehidupan rohani. Pembacaan itu adalah untuk manfaat Saudara sendiri. Itu lain dengan persiapan pelajaran sekolah Minggu atau bentuk-bentuk lain dari pelayanan Kristen. Itu adalah penyelidikan Alkitab dalam suasana berdoa untuk mendorong penyerahan dan untuk merasakan lebih jelas kenyataan kehadiran Allah.
Allah memberi kita Alkitab untuk makanan kita sehari-hari. Itu akan menguatkan dan memelihara batin kita.
Pembacaan itu harus sistematis, tak boleh serampangan. Kalau tidak, Saudara mungkin akan memakai waktu Saudara untuk membaca pasal-pasal yang Saudara senangi berulang-ulang dan tak pernah memikirkan Firman Allah yang kurang dikenal. Kita harus ingat bahwa, "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap- tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik".
Pakailah daftar pembacaan Alkitab yang sudah tercetak atau buatlah sendiri daftar pembacaan yang teratur.
Panjang bacaan harus sesuai dengan waktu yang Saudara luangkan agar dapat Saudara baca tanpa merasa terburu-buru. Manfaatnya akan sedikit sekali apabila Saudara membaca dengan memikir-mikir apakah Saudara dapat menyelesaikan itu sebelum Saudara diharuskan melakukan tugas lain. Lebih baik membaca selusin ayat dua kali dengan relaks daripada membaca bagian yang lebih panjang tapi terburu-buru karena hendak menyelesaikan pada waktunya. Kualitas adalah lebih penting daripada kuantitas.
Renungkanlah ayat-ayatnya. Ini perlu untuk pembacaan yang memberi manfaat. Renungan adalah mengambil beberapa ayat Alkitab dan menimbang-nimbangnya, melihatnya dari satu segi, dan kemudian dari segi lain.
Berharaplah Allah berbicara melalui Firman-Nya. Sekilas penerangan menjadi vitamin rohani. Pembacaan semacam itu mengarah pada persekutuan yang lebih akrab dengan Allah.
Pelayanan Kristen adalah penting sekali, namun kita tak boleh melakukannya dengan mengorbankan kehidupan rohani kita. Pelayanan kita akan efektif hanya bila ibadat kita kepada Tuhan kita perdalam.
Diambil dari:
Judul buku | : | Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 2 |
Penulis | : | Richard J. Foster |
Penerbit | : | Penerbit Gandum Mas, Malang 1996 |
Halaman | : | 178 - 179 |
Dipublikasikan di: http://pepak.sabda.org/membaca_firman_tuhan_dan_berdoa_setiap_hari