Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Bacaan : Matius 66:1-7
Kapan terakhir kali Anda dan Allah bertemu bersama dalam suatu kebaktian penyembahan? Tanpa ada paduan suara, tanpa terdengar dentingan suara piano, tanpa ada tugas pelayanan. Hanya ada Anda, Allah, dan doa.
Contohnya? Perhatikan apa yang dikatakan pemazmur: "Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian. Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar. Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku" (Mazmur 66:17-20).
Apakah Anda memperhatikan apa yang ia tuliskan dalam bait-baitnya? Pemazmur berseru kepada Allah disertai pujian. Ia datang dengan hati yang murni, yang ia bersihkan dengan pengakuan. Ia percaya bahwa Allah sedang mendengarkannya. Allah menerima doanya dan melimpahkan kasih-Nya kepada orang yang berdoa. Penyembahan yang dilakukan oleh Pemazmur mencakup pujian-pujian, hati yang murni, komunikasi dengan Allah, hingga kasih dan pernyataan Allah yang dicurahkan. Demikianlah penyembahan yang sejati.
Alangkah indahnya penyembahan seperti itu! Pikirkanlah manfaat rohani yang akan Anda peroleh dan betapa Anda telah memuliakan Allah saat melakukan penyembahan melalui doa. Kapan pun, di mana pun, Anda dapat menyembah Allah dan Dia akan memberkati Anda.
Siapkah Anda untuk melakukan penyembahan? - JDB
Diambil dari:
http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2000/11/21/