Peran Pendoa Syafaat

Pendoa syafaat barangkali merupakan unsur yang paling sedikit dipahami dalam proses pemetaan rohani. Dalam beberapa tim, mereka sedemikian ditinggikan sebagai penyampaian pesan ilahi, sehingga membuat sebagian besar pekerjaan unit lain menjadi tidak penting. Tetapi lebih sering mereka tidak dimanfaatkan, dan diturunkan peranannya hanya sebagai pendukung "pekerja yang sesungguhnya." Apa pun yang terjadi, jika keduanya tidak saling mendukung, maka tim maupun proyek yang dijalankan akan menemui hambatan.

Sebenarnya, unit pendoa syafaat memberikan banyak sumbangan pada rangkaian kegiatan pemetaan rohani. Anggotanya dapat menaikkan doa agar rekannya di unit lapangan menerima penunjukan ilahi, agar mereka disukai para responden, dan agar Allah melindungi mereka. Mereka juga dapat memohon agar Roh Kudus memimpin peneliti arsip untuk menemukan sumber tersembunyi dan/atau sumber yang memperkuat data sebelumnya. Mereka dapat memohon hikmat dalam menentukan batas- batas proyek, latar belakang jadwal, dan menilai orang dan informasi. Pada akhirnya mereka juga dapat berdoa agar Tuhan mempersiapkan pendengar yang siap menerima laporan final.

Para pendoa syafaat juga dapat mengumpulkan informasi berharga melalui kedisiplinan dalam menantikan Tuhan. Informasi ini dapat berupa pimpinan mengenai orang, tempat atau isu, pemahaman terhadap pola yang rumit atau makna tersembunyi, atau konfirmasi mengenai fakta atau hipotesis tertentu. Apapun bentuk dan sifatnya, sumbangan ilahi ini cukup penting untuk ditulis dalam cara yang sistematis. Hal ini tidak dimaksudkan untuk menciptakan tambahan Alkitab, namun sebagai alat untuk mengingat dan memperoleh pewahyuan konstektual.

Memebuat Catatan Doa

Tim doa syafaat bebas untuk membuat catatan doa mereka sendiri, sepanjang unsur-unsur kunci, seperti gaya penulisan dan susunan tetap konsisten dan dapat dibaca. Hal ini penting karena catatan doa pada akhirnya menjadi dokumen umum, suatu laporan kerja. Untuk itu, catatan ini perlu dibuat dengan rapi dan tertata dengan baik, namun tidak terbuka untuk sistem penanggalan yang logis dan catatan- catatan standar. Beberapa pendoa mungkin menemukan bahwa mereka perlu membuat penyesuaian diri agar bisa bekerja sama dengan anggota tim lainnya dengan harmonis dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan umum proyek tersebut.

Kesimpulan tiap-tiap sesi doa harus dicatat sesegera mungkin. Hal ini akan menjaga agar tidak lupa dan memastikan bahwa pewahyuan ilahi masih diingat jelas dalam waktu sekejap. Setiap laporan atau komentar harus dicatat seringkas mungkin agar tidak membingungkan. Kesan subjektif dan menduga-duga dapat dicantumkan jika diberi keterangan dengan jelas mengenai maksud dan tujuannya.

Hal selanjutnya yang sangat saya sarankan untuk dipertimbangkan tim pendoa syafaat ialah membuat sistem kode dengan menempelkan label tipe tertentu pada catatan yang seringkali muncul. Empat contoh mutlak ialah tema doa, kesan subyektif, jawaban doa, dan tindakan tertentu. Dapat juga dilakukan dengan cara memberi indeks catatan terkait yang dibuat dalam hari dan halaman yang berbeda. Indeks semacam ini dapat dibuat secara manual dengan membuat kode margin, atau secara otomatis membuatnya dengan program komputer tertentu (jika catatan tersebut dibuat dengan menggunakan komputer). Akhirnya, catatan doa harus memiliki sistem referensi silang yang menunjuk pada catatan subyek terkait, sehingga peneliti dapat melihat isinya dari berbagai sudut pandang.

Jadi, apa yang dapat dipelajari peneliti dari sebuah catatan doa? Jika catatan ini dibuat dengan baik oleh seorang pendoa syafaat yang saleh dan berpengalaman, seorang peneliti dapat mempelajari apapun dari catatan tersebut. Tidak ada yang lebih menyenangkan dibanding mengetahui bahwa Tuhan sudah berbicara kepada kita, dan bahwa firman-Nya memberikan kunci untuk membuka benteng-benteng yang menyesatkan dalam masyarakat kita.

[George Otis Jr. adalah pendiri dan presiden dari Sentinel Group, sebuah agen Kristen yang bergerak di bidang penelitian dan informasi yang berpusat di Seattle, Washington. Saat ini Otis melayani sebagai ko-koordinator AD 2000 dan Beyond United Prayer Track. Dia juga menjadi seorang penasihat internasional bagi Aglow International dan Lydia Prayer Fellowship.]

Sumber:

Judul Buku : Doa Syafaat yang Terarah
Judul Artikel: Peran Pendoa Syafaat
Pengarang : George Otis, Jr
Penerbit : Nafiri Gabriel, Jakarta, 1999
Halaman : 195 - 197

http://misi.sabda.org/peran_pendoa_syafaat

Komentar