Pertanyaan-pertanyaan Tentang Doa

Apakah Allah menjawab doa? Apakah dengan doa di depan umum kita melanggar perintah khusus Kristus untuk masuk ke dalam kamar sewaktu berdoa? Adakah paralel dari Doa Tuhan? Mengapa terdapat versi-versi berbeda tentang Doa Tuhan? Doa apa yang dinaikkan oleh Juruselamat kita pada perjamuan terakhir?

Berikut beberapa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tentang doa di atas:

Apakah Allah menjawab doa?

Pastilah Dia menjawab doa, tetapi cara-Nya tidak sama dengan cara kita. Yang terbaik kita hanyalah anak-anak dalam hal-hal rohani. Akan tetapi tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang begitu jelas dan begitu dibuktikan kebenarannya oleh bukti Kristen, bahwa kalau kita berdoa dengan hati yang percaya dan dengan roh yang benar, Dia akan mendengarkan kita dan berbuat apa yang terbaik bagi kita. Tidak ada doa seperti itu yang tidak terjawab. Jawabannya barangkali tidak seperti yang kita harapkan, akan tetapi pasti demi kebaikan dan sesuai dengan tujuan. Profesor Denney berkata: "Ketika kita berdoa dalam nama Yesus, tidak ada yang tak boleh kita minta. Apa pun batasannya, mereka terselubung dalam nama Yesus sendiri. Kita seharusnya tidak meminta di luar nama itu, dan yang tidak tercakup dalam janji di dalamnya. Kita seharusnya tidak meminta kehidupan yang bebas dari kegiatan bekerja, dari penyangkalan diri, dari kesalahpahaman, dari Salib; bagaimana bisa meminta hal-hal seperti itu dalam Nama-Nya? Tetapi dengan mengabaikan batasan-batasan yang terbukti dengan sendirinya, Yesus dengan tegas, sungguh-sungguh dan berulang-ulang menghilangkan setiap batasan lainnya. Tidak ada sesuatu pun yang Yesus letakkan di dalam hati kita yang dengan yakin dapat kita doakan". Di dalam nama-Nya, kita bisa meminta dengan pasti pengampunan dari Allah; kita bisa minta dikuatkan dalam pencobaan dan dijaga supaya tidak jatuh, dan dipulihkan bila dalam kelemahan manusia kita jatuh, kita mendapatkan kepastian bahwa Dia tidak akan membiarkan kita sama sekali putus asa; kita bisa memintanya karya pengudusan Roh Kudus dalam kehidupan kita. Kita bisa meminta kebutuhan-kebutuhan materi sebagaimana kebutuhan rohani yang secara penuh disediakan. Tetapi dalam hal meminta, kita harus memiliki iman untuk bertahan, dan sewaktu kita berdoa disertai iman seperti ini, kita tidak akan pernah keliru.

Apakah dengan doa di depan umum kita melanggar perintah khusus Kristus untuk masuk ke dalam kamar sewaktu berdoa?

Tidak. Kristus merujuk kepada ibadah yang sok pamer dari orang Farisi yang memilih tempat-tempat umum untuk beribadah, dengan motivasi supaya semua orang melihat mereka dan menghormati mereka sebagai orang saleh (Yoh. 16:23). Ada banyak pemberitahuan dalam Perjanjian Baru bahwa Allah berkenan kalau umat-Nya berkumpul bersama untuk berdoa.

Adakah paralel dari Doa Tuhan?

Beberapa komentator menegaskan bahwa Doa itu didasarkan pada ungkapan dan perasaan yang sudah lazim bagi bangsa Yahudi, dan frase paralel bisa ditemukan dalam Talmud, tetapi hal ini tidak mengurangi keindahan dan keasliannya secara keseluruhan.

Mengapa terdapat versi-versi berbeda tentang Doa Tuhan?

Tidak ada bukti mutlak bahwa doa ini diajarkan hanya pada satu peristiwa saja. Matius mencatatnya sewaktu doa ini diajarkan dalam Khotbah di atas Bukit, dan Lukas (yang tidak termasuk dalam kedua belas rasul) menempatkan penyampaiannya ini setelah penutupan penginjilan dalam pelayanan di Galilea, tetapi tidak menyebut tentang waktu atau tempat. Banyak sarjana terbaik menganggap posisi doa dalam Injil Matius tidak historis dan lebih condong kepada Lukas, meskipun sama sekali tidak berarti bahwa Lukas memberikan bentuk aslinya. Kalau diberikan pada lebih dari satu peristiwa, doa ini mungkin memiliki satu bentuk untuk satu kelompok kecil murid, dan bentuk lainnya untuk seluruh kumpulan pengikut Yesus. Dan hal ini mungkin dapat menjelaskan adanya klausa dalam satu versi yang tidak ada dalam versi lainnya. Kata "pelanggaran" bisa secara sederhana dianggap sebagai varian. Lagipula, ada dugaan bahwa Lukas membuat beberapa perubahan dalam ungkapan-ungkapan doa, untuk memperjelas maknanya bagi para pendengar bukan Yahudi. Sirilius, Uskup Yerusalem, adalah penulis pertama yang dengan sengaja menyebutkan pemakaian Doa Tuhan dalam penyembahan keagamaan, tetapi doa ini biasanya tidak dipakai di gereja-gereja Kristen di masa lampau. Tidak ada bukti kalau doa ini dipakai oleh para rasul. Lukas mengabaikan kidung pujian penutup, dan meski doa ini muncul dalam Injil Matius seperti yang sekarang kita miliki, doa ini tidak terdapat dalam naskah-naskah awal, dan barangkali ini merupakan sebuah penyisipan yang diakibatkan karena digunakan dalam liturgi.

Doa apa yang dinaikkan oleh Juruselamat kita pada perjamuan terakhir?

Kata-kata yang diucapkan Yesus tidak tercatat, tetapi berkat yang diucapkan barangkali berkat yang biasanya diucapkan oleh kepala keluarga dalam semua perjamuan Paskah Ibrani. Perkataan-Nya sebagai berikut: "Diberkatilah Engkau, Tuhan Allah kami, Raja segenap alam, yang telah menciptakan buah pokok anggur! Diberkatilah Engkau, Tuhan Allah kami, Raja segenap alam, yang telah memilih kami di atas segala bangsa, dan meninggikan kami di atas segala umat, dan telah menguduskan kami dengan perintah-Mu. Engkau telah memberi kepada kami, ya Tuhan Allah, musim-musim untuk bersukacita, perayaan dan hari-hari kudus untuk bergembira, seperti perayaan roti tidak beragi, waktu pembebasan kami, untuk pertemuan kudus, untuk memperingati peristiwa keluaran kami dari Mesir". Alasan Yesus memberi arti rohani yang lebih luas pada Perjamuan Terakhir ketimbang Paskah, mungkin Dia memberi pada kata-kata pembukaan kalimat berkat ini sifat yang sejalan dengan maksud agung-Nya. Paskah yang baru tidak hanya berlaku untuk bangsa Yahudi saja, melainkan untuk seluruh dunia.

Komentar