Rencana Doa

Bacaan : Mazmur 55:17-24

Saya mempunyai janji dengan dokter gigi untuk memeriksakan dan membersihkan gigi saya. Saya merasa yakin bahwa kondisi gigi dan gusi saya bagus karena saya membersihkannya setiap pagi dan menyikatnya dua atau tiga kali setiap hari. Saya telah memasukkan aktivitas tersebut dalam jadual saya sehari-hari.

Harus saya akui bahwa hal itu tidak saya lakukan setiap hari. Saya sadar bahwa saya harus memberi perhatian lebih terhadap kesehatan gigi saya dan saya memang bermaksud demikian. Tetapi saya jarang melakukannya karena saya tidak berencana untuk itu. Hasilnya: timbul penyakit gusi yang membuat saya harus menjalani operasi besar yang tidak mengenakkan. Saya tak akan membiarkan hal itu terjadi lagi!

Banyak hal dalam hidup ini serupa dengan pengalaman di atas, termasuk hal berdoa. Orang-orang Kristen yang dewasa secara rohani tahu bahwa jika mereka tidak berencana untuk berdoa, maka hal itu tidak akan terlaksana. Daniel menyediakan waktu khusus untuk berdoa (Daniel 6:11). Dan, Daud mengikuti suatu jadual doa, seperti yang ditunjukkan dalam Mazmur 55:18.

Saya sadar bahwa mengikuti suatu rencana yang terprogram saja tidak menjamin terlaksananya doa secara efektif. Saya juga tahu bahwa hal itu dengan mudah dapat menjadi formalitas yang kaku. Meskipun demikian, kita harus memikirkan sebuah rencana doa, dan setia menjalankannya. Jika tidak, maka meski kita bermaksud untuk berdoa, akhirnya kita akan mendapati diri kita sangat jarang berdoa.

Kegagalan untuk membina kebiasaan rohani yang baik akan mengakibatkan kesehatan rohani yang buruk. Rencanakanlah untuk berdoa! -- DCE

PUTTING IT INTO PRACTICE
When is the best time for you to pray each day?
Set aside that time as an appointment with God.
Then ask God to help you keep your commitment.

Diambil dari:
http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/1999/06/23/

Komentar