Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Bacaan : Mazmur 6
Setiap kebaktian penyembahan di pagi hari di gereja kecil yang saya hadiri, para jemaat saling minta didoakan. Setiap satu doa permohonan dipanjatkan, pendeta akan berkata, "Tuhan, dengan kemurahan hati-Mu" dan jemaat akan menyambung, "Dengarkanlah doa kami." Pada suatu hari Minggu, seorang anak berusia 4 tahun di belakang saya tampak menjadi semakin tekun mengikuti jalannya kebaktian setelah setiap permintaan disampaikan, namun tiba-tiba ia berteriak, "Dengarkanlah doa kami!" Anak kecil ini mungkin mengungkapkan apa yang kami rasakan pagi itu.
Sebagai orang Kristen, kita percaya Allah mendengarkan doa kita, bukan karena kita memang pantas menerimanya tetapi karena Kristus telah membuka jalan bagi kita agar dapat langsung berbicara kepada Bapa. Sering kali kita mampu mengungkapkan permohonan dengan tenang dan penuh rasa percaya, tetapi ada saatnya kita tidak tahan untuk tidak berteriak kepada Allah dengan hati yang masygul dan sangat sedih.
Mazmur 6 melukiskan sedu-sedan Daud saat memohon kemurahan hati, pertolongan, dan kesembuhan dari Allah. Meski diperhadapkan dengan orang-orang yang sulit dan keadaan yang tidak mengenakkan, Daud mengungkapkan kepercayaannya kepada Allah: "Tuhan telah mendengar tangisku; Tuhan telah mendengar permohonanku, Tuhan menerima doaku" (Mazmur 6:9,10).
Saat ini dalam perpaduan yang unik antara rasa percaya dan tangisan, kita dapat membawa segala masalah kepada Bapa surgawi yang penuh kasih, sambil berkata, "Tuhan, dengan kemurahan hati-Mu, dengarkanlah doa kami" -DCM
Diambil dari:
http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2000/11/29/