Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Ditulis oleh: N. Risanti
Pernahkah Anda, keluarga, atau teman Anda memiliki sakit penyakit yang sulit untuk disembuhkan? Apakah Anda atau keluarga dan teman Anda telah berdoa meminta kesembuhan dan belum mendapatkan jawaban-Nya? Apakah Anda menganggap Allah tidak menjawab doa Anda?
Ayub menerima malapetaka beruntun dan penyakit yang membuatnya sangat menderita. Istrinya bahkan memintanya mengutuki Allah dan mati supaya terlepas dari penderitaan tersebut. Tetapi, Ayub malah menjawab, "Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam penderitaannya, Ayub tetap tidak menghujat dan menyalahkan Allah atas apa yang terjadi pada dirinya. Ia tetap percaya dan berserah pada kehendak Allah. Ayub 1:21 yang berkata, "TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" merupakan bukti pernyataan iman Ayub dari pengenalannya yang mendalam akan Allah yang disembahnya. Ayub percaya bahwa ia berada dalam kehendak baik Allah, Sang Pencipta.
Dalam sakit penyakit kita, tidaklah salah untuk berdoa dan mengharapkan kesembuhan dari Allah. Akan tetapi, di dalam doa itu, hendaknya kita tetap berserah penuh pada kedaulatan Allah serta percaya, bahwa apa pun jawaban yang kita terima dari-Nya merupakan kehendak baik Allah dalam hidup kita. Mungkin kita tidak mampu menyerupai Ayub yang begitu tegar dalam penderitaan dan penyakitnya. Namun, kita toh tetap dapat mencoba untuk berkata, "Ya Tuhan, aku percaya." Letakkan iman Anda dalam kehendak Allah, dan biarkan Ia berkarya dalam keadaan dan kondisi Anda. Amin.