Berdoa dengan Kegigihan

Sisihkanlah 15 menit saja untuk berdoa dalam sehari, jika Anda melakukan hal ini maka Anda akan dibukakan tentang rahasia-rahasia kuasa doa.

Seringkali sebagai orang Kristen, kita berdoa dengan setengah hati sehingga jawaban doa itu tidak pernah kita raih. Namun sebenarnya Tuhan Yesus telah memberikan petunjuk yang jelas tentang doa yang akan membuat kita mendapatkan jawaban atas permohonan-permohonan doa kita. Petunjuk tersebut dapat Anda temukan di Lukas 11, dimana Yesus mengajarkan tentang perumpamaan seseorang yang meminjam roti ke rumah sahabatnya.

“Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.” ~ Lukas 11: 5-8

Teladan yang dapat kita ambil dari perumpamaan diatas adalah dia tidak meminta untuk dirinya sendiri; Orang tersebut meminta roti bagi temannya yang lain. Dalam perumpamaan ini Yesus mengajarkan kita tentang meminta dengan gigih. Orang dalam perumpamaan tersebut tahu bahwa sahabatnya memiliki roti, dan dia tahu bahwa temannya yang lain sedang membutuhkannya, dan dirinya tahu bahwa ia bisa menghubungkan mereka berdua, sehingga kebutuhan orang lain dapat terpenuhi. Karena kegigihannya dalam meminta, akhirnya sahabatnya memberikan roti tersebut.

Hal yang sama juga dengan Tuhan; Jika kita terus medesak, kita gigih dengan doa-doa kita, maka kita akan menerima jawaban atas doa-doa tersebut. Dengan kegigihan kita dalam doa maka kita bisa membuat perubahan.

Yang perlu Anda terus ingat dalam pikiran Anda bahwa orang dalam perumpamaan tersebut tidak meminta untuk dirinya sendiri. Dia memohon sesuatu untuk orang lain. Dia bertindak sebagai penengah antara dua orang. Dan jika kita terapkan hal ini dalam doa, maka hidup kita akan diubahkan. Doa-doa yang kita panjatkan bukan lagi doa-doa yang egois, tetapi kita berdoa sebagai mediator antara sang sumber segala sesuatu dan mereka yang sedang membutuhkan sesuatu, maka kita akan melihat jawaban doa-doa kita tersebut.

Namun tidak berhenti disitu, Yesus kemudian menyampaikan sesuatu yang tidak biasa, Dia mengajarkan kita prinsip Kerajaan Allah. Inilah firman Allah yang kekal itu:

“Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.” ~ Lukas 11:9-10

“Jadi Aku katakan kepadamu, mintalah.” Kata meminta dalam bahasa Yunani diartikan sebagai “terus meminta.” Cari dan teruslah mencari. Sekarang, Anda telah menemukan sebuah rahasia Kerajaan Allah. Jika Anda menerapkan hukum Kerajaan Allah ini, ketika Anda terus meminta, Anda akan mendapatkan jawabannya; Jika Anda terus mencari, maka Anda akan menemukan; Ketika Anda terus mengetuk, maka pintu akan dibukakan bagi Anda.

Halangan terbesar untuk doa yang berhasil adalah rasa cukup sehingga seseorang kehilang rasa lapar dan haus akan Tuhan. Rasa lapar itu yang akan membuat Anda terus mencari Tuhan yang Anda sangat cintai dan Dia sangat ingin memuaskan Anda yang lapar dan haus akan Dia.

Lalu Yesus membuat pernyataan lain pada akhir dari pembicaraan masalah doa ini:

“…apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” ~ Lukas 11:13

Diambil dari:

Nama situs : GKI Jemaat Kota Modern
Alamat situs atau URL : http://www.gkikotamodern.org/artikel/kotbah/1/berdoa-dengan-kegigihan/41
Judul artikel : Berdoa dengan Kegigihan
Penulis artikel : Pdt. Gordon Robertson
Tanggal akses : 25 Juni 2015

Komentar