Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Kali ini juga untuk mengerti doa ini seseorang harus membaca dua belas ayat pertama dari pasal ini. Pelaca merupakan salah satu dari puluh lima pemimpin Israel yang memberikan nasehat jahat kepada orang-orang Israel. Rupa-rupanya ketika Yehezkiel bernubuat, matilah Pelaca (seperti Ananias dalam Kisah Para Rasul 5:5). Pada saat itulah Yehezkiel bersujud dan berseru dengan suara yang keras dan berkata, "Aduh, Tuhan Allah, apakah Engkau menghabiskan sisa Israel?" (ayat 13).
Mengapa Yehezkiel berdoa seperti itu ketika seorang pemimpin yang jahat dibinasakan, jelas-jelas oleh tangan Allah? Mungkin Pelaca merupakan sebuah tanda akan kehancuran keduapuluhlima pemimpin dan bahkan seluruh sisa Israel. Karena nama Pelaca berarti "sisa." Oleh sebab itu Yehezkiel berdoa dengan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan kemurahan Allah atas sisa Israel.
Kemudian Allah menjawab Yehezkiel dalam ayat 15 sampai 17. Allah berjanji untuk menjadi "tempat kudus" bagi sisa Israel yang berserakan di antara bangsa-bangsa lain. Allah berjanji bahwa Ia akan mengumpulkan mereka dari bangsa-bangsa lain itu dan membawa mereka kembali dan memberi mereka tanah Israel. Ia menegaskan kembali kemurahan dan kasih-Nya. Doa Yehezkiel akan dijawab pada waktu yang ditentukan Allah -- yaitu tujuh puluh tahun dari saat itu, seperti yang dinubuatkan oleh Yeremia (Yeremia 25:11).
Banyak orang Kristen yang dengan setia memberitakan firman Allah, mereka mengalami penganiayaan dalam tugas-tugas yang sulit dan mereka menderita kesepian dalam melayani pekerjaan Allah. Allah berjanji untuk menjadi tempat kudus bagi mereka, suatu tempat perdamaian dan persekutuan dengan Allah, dan, puji Allah, mereka sendiri juga menjadi suatu tempat kudus, tempat Allah tinggal. Tempat kudus ini terbuka bagi setiap orang yang mau masuk ke dalamnya.