Mengapa Kita Berdoa Agar Kita Tidak Menjadi Orang Jahat?
Pertanyaan:
Mengapa kita memohon kepada Allah untuk menolong kita agar kita tidak menjadi orang jahat?
Selamat datang di situs e-Doa, ruang online yang terbuka bagi siapa pun yang rindu bertumbuh dalam kehidupan doa. Di sini Anda dapat menjelajahi artikel, renungan, kesaksian, tokoh, dan bahan inspiratif lainnya yang dirancang untuk memperkaya perjalanan iman, memperkuat relasi dengan Tuhan, dan menjadi berkat bagi sesama di mana pun Anda berada.
Kumpulan artikel rohani yang memperdalam kehidupan doa.
Bacaan renungan yang menguatkan kehidupan iman.
Kisah nyata tentang Allah yang bekerja dalam hidup orang percaya.
Tulisan dan opini seputar kehidupan doa dan kerohanian.
Profil tokoh-tokoh inspiratif dalam pelayanan doa.
Ilustrasi yang menolong menjelaskan makna doa dengan sederhana.
Pertanyaan:
Mengapa kita memohon kepada Allah untuk menolong kita agar kita tidak menjadi orang jahat?
Kita semua menginginkan yang terbaik bagi anak-anak kita, dan doa dapat menjadi bagian penting dalam menolong mereka bertumbuh. Namun, bagaimana seharusnya kita berdoa bagi dan bersama mereka?
Nah, tidak ada tuntunan doa yang lebih baik daripada mendengarkan Yesus. Ketika teman-Nya meminta-Nya untuk menunjukkan bagaimana cara berdoa, Ia menawarkan sebuah garis besar doa yang kemudian kita kenal dengan, "Doa Bapa Kami"
Daftar "10 cara" ini berdasarkan pada kata-kata Yesus berikut ini:
Doa penting sekali diajarkan kepada anak sejak dini supaya hubungan mereka dengan Tuhan juga bisa terjalin sejak dini. Namun kendala yang sering dihadapi orang tua adalah bagaimana cara mengajarkannya. Simak perbincangan bersama Bp. Heman Elia, M. Psi. (beliau adalah pakar konseling) berikut ini untuk mendapatkan jawabannya. Selamat menyimak!
Salah seorang tokoh doa yang dicatat dalam Alkitab adalah Rasul Paulus. Melalui surat-suratnya yang ditujukan kepada orang-orang Kudus pada zamannya, dia telah membuka hatinya kepada kita. Dalam cara yang sangat pribadi, dia telah mengajarkan kepada kita langkah demi langkah mengenai kuasa, maksud, dan praktik dari doa. Dalam Efesus 6 kita belajar mengenai perlengkapan perang dan senjata dari seorang pejuang doa. Kita diberitahu agar berdoa dengan setia dalam berbagai cara untuk saudara-saudara kita di dalam Kristus, di mana pun mereka saat ini berada. Kita bersukacita karena menurut Roma 8:26-27, Roh Kudus sendiri akan menolong kita berdoa sesuai dengan kehendak Bapa. Apabila kita berdoa "di dalam Roh" maka kita mampu untuk mendoakan doa-doa Allah, merasakan perasaan-perasaan Allah, dan memikirkan pikiran-pikiran Allah.