Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Onesimus adalah seorang budak yang melarikan diri dari majikannya, Filemon. Dapat dipastikan bahwa ia mencuri uang dari majikannya dan memakainya untuk pergi ke Roma. Di Roma, Onesimus berkenalan dengan Paulus dan ia percaya kepada Kristus. Dengan sukacita ia menyerahkan diri untuk melayani Paulus. Akan tetapi, Paulus tidak dapat menahan dia karena ia masih menjadi budak mejikannya. Paulus menyuruh dia kembali dengan Tikhikus yang mengantarkan Paulus kepada jemaat di Kolose (Kolose 4:7-9). Paulus memberikan surat yang indah ini kepada Onesimus untuk disampaikan kepada majikannya, Filemon.
Berikut ini ada beberapa komentar mengenai surat ini:
"Surat ini merupakan pancaran dari penyataan mengenai penerapan ajran Kristen kepada hal-hal yang bersangkutan dengan kehidupan pribdi dan hubungan sosial." (Dr. G. Campbell Morgan)
"Paulus menerapkan semangat kekristenan kepada masalah perbudakan di dalam kata-kata yang pada akhirnya membebaskan para budak dari perbudakan manusia." (Dr. A.T. Robertson)
Surat ini merupakan suatu ilustrasi yang indah mengenai pengampunan Kristen dan hal ini melampaui hikmat duniawi.
Semangat kasih dan perhatian Kristen terlukis dalam setiap kalimat dengan limpahnya. Kasih Paulus sama saja, baik kepada orang kaya maupun kepada seorang budak. Kekristenan mengatasi kejahatan dengan menyatakan kasih dan menyebarkan kebenaran sebagaimana yang dilakukan oleh Yesus Kristus.
Surat memperlihatkan kuasa Injil Kristus. Kehidupan Onesimus sama sekali diubahkan dan dapat dipastikan bahwa Filemon diperkaya dengan semangat pengampunannya. Sebagaimana Paulus menjadi pengatara bagi Onesimus, demikian juga Yesus menjadi Pengantara bagi kita.
Surat ini penting:
Tidak ada sebudah doa pun yang dipanjatkan kepada Tuhan di dalam surat ini, tetapi dapat dipastikan bahwa Paulus memohon dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesus supaya suratnya akan memberikan hasil yang diharapkan.