Bagaimana Cara Berbicara dengan Tuhan

Berdoa adalah mencurahkan isi hati Anda, yang memunyai arti lebih dari sekadar mengulangi kata-kata yang sama sementara pemikiran Anda tidak ada di sana sewaktu Anda berdoa. Berdoa adalah berbicara dengan pengertian, sadar bahwa kita berbicara dengan pribadi yang memunyai akal budi.

Setiap orang yang rindu memiliki hidup berkemenangan harus belajar untuk bergantung pada Tuhan dalam doa hariannya. Doa adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk kita dapat berbicara dengan-Nya -- Allah yang Maha Besar, Allah yang berkuasa; baginya tidak ada yang mustahil. Kehidupan doa yang konsisten akan memberikan kita kuasa untuk menaklukan segala sesuatu.

Doa adalah sebuah dinamit. Ha-hal yang luar biasa dapat terjadi dalam kehidupan orang-orang yang berdoa setiap harinya. Itulah sebabnya kita harus menjadikan hal ini gaya hidup kita. Hal ini harus menjadi sesuatu yang membentuk bagian hidup kita, bahkan menjadi sebuah kebiasaan seperti halnya kita makan, tidur, atau menggosok gigi. Yesus menjadikan doa sebagai kebiasaan. Dia akan berusaha menemukan tempat untuk menyendiri bersama dengan Bapa-Nya. Markus 1:35 berkata: "Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana."

Pentingnya Berdoa

Sebagai orang-orang yang percaya di dalam Kristus, kita harus mengikuti jejak Guru kita. Ini berarti menyediakan waktu untuk menyendiri bersama dengan Tuhan, pagi hari adalah waktu yang baik. Kemudian kita dapat mendengar petunjuk-Nya, menerima perlindungan-Nya, dan bantuan Allah dalam situasi yang berbeda-beda yang akan kita hadapi selama sehari penuh.

Agar Anda dapat berdoa dengan efektif, temukan waktu yang paling tepat bagi Anda, baik pada siang hari ataupun malam hari. Berdoalah seorang diri sehingga Anda dapat memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan, Anda dapat dengan bebas mencurahkan isi hati Anda tanpa ada yang menghalangi. Berdoa di gereja atau bersama-sama dengan orang Kristen yang lain sangatlah menyenangkan terutama pada saat-saat awal Anda memulai kehidupan Anda bersama dengan Tuhan. Akan tetapi, berdoa seorang diri kepada Tuhan juga memiliki keuntungan sendiri dan akan mengajarkan kepada Anda untuk tidak hanya bergantung pada doa bersama orang lain.

Tuhan mengajarkan kepada kita bagaimana kita berdoa dalam Matius 6:6: "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." Keuntungan berdoa secara pribadi adalah karena tidak ada seorang pun yang mendengarkan, kita dapat mengatakan kepada Tuhan apa pun yang kita rasakan, inginkan, atau khawatirkan. Kita dapat datang pada-Nya dengan kekurangan dan kelebihan kita karena Dia mengenal apa adanya kita. Dia mengerti pikiran dan kecondongan kita bahkan sebelum kita mengatakannya. Tuhan senang mendengarkan kita dan sangat merindukan kita. Kerinduan-Nya adalah untuk menolong dan mengarahkan kita melalui doa dan firman-Nya.

Milikilah waktu dan tempat secara khusus untuk "perjumpaan setiap hari" dengan Tuhan untuk mengembangkan kebiasaan doa Anda. Jika karena alasan tertentu Anda tidak dapat bersaat teduh, jangan terjebak dalam legalisme atau rasa bersalah. Akan tetapi belajarlah dari kesalahan dan pada waktu yang selanjutnya berusahalah lebih sungguh untuk bertemu dengan Tuhan. Dia tidak pernah melupakan sebuah janji pun, dan tidak perlu diragukan lagi, Dia akan menunggu Anda untuk memberikan kasih-Nya, berkat, dan mengangkat beban berat Anda.

Dalam Matius 11:28, Tuhan menunjukkan keinginan-Nya untuk membantu kita: "Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." Undangan ini ditujukan bagi mereka yang "berbeban berat", yaitu mereka yang ada dalam pencobaan, penderitaan, yang terluka secara jasmani maupun emosional. Anda dapat menyerahkan semua beban yang telah menyiksa Anda kepada Dia.

Tuhan mengerti situasi Anda, dan seperti yang Yesaya 63:9 katakan, "Dalam segala kesesakkan mereka, Dialah yang menebus mereka." Dialah yang menanggung penderitaan Anda, itulah sebabnya Dia berkata, "Marilah datang dengan segala yang ada padamu, permasalahan keluarga, kebutuhan emosional, datanglah dengan masalah di sekolahmu, atau pekerjaanmu, dan aku akan memberikan ketenangan kepadamu.

Berdoa adalah mencurahkan isi hati Anda, yang memunyai arti lebih dari sekadar mengulangi kata-kata yang sama sementara pemikiran Anda tidak ada di sana sewaktu Anda berdoa. Berdoa adalah berbicara dengan pengertian, sadar bahwa kita berbicara dengan pribadi yang memunyai akal budi. Sekalipun kita tidak melihat-Nya, hadirat-Nya ada bersama setiap pribadi yang memutuskan untuk mencari Dia dengan segenap hatinya. Tuhan berkata: "... Dan barangiapa yang datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang ..." (Yohanes 6:37) Jika kita mencari Dia, Dia ada dan akan menerima kita dan tidak akan menolak kita. Itulah alasannya kita tidak boleh berdoa hanya di mulut saja, akan tetapi berdoa keluar dari hati, doa yang dapat kita ingat sehingga ketika jawaban itu datang kita menyadarinya.

Bagaimana Menjadi Efektif dalam Doa

  1. Mulailah doa Anda dengan menyadari bahwa Anda berada dalam hadirat Allah. Ibrani 11:6 berkata: "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia."

  2. Kemudian akuilah kepada Tuhan segala dosa yang telah Anda perbuat dengan perkataan Anda, pikiran, atau tindakan sehingga doa Anda tidak akan terhalang. Mazmur 66:18 meneguhkan: "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar."

  3. Ambil waktu untuk mendoakan kebutuhan-kebutuhan Anda secara spesifik. Yesus juga mencantumkannya dalam Doa Bapa Kami sewaktu Dia berkata: "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya." (Matius 6:11) Oleh karena itu, manfaatkanlah kesempatan untuk menaikkan permohonan Anda dalam nama Yesus. Yohanes 16:24 mengajarkan kepada kita: "Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu."

  4. Putuskan untuk memberikan kepada Tuhan yang terbaik dari waktu Anda, bukan yang sisa-sisa belaka. Yakinlah bahwa Anda sedang melakukan investasi yang terbaik bagi hidup Anda. Tidak ada satu pun kesempatan yang lebih besar dari hubungan Anda dengan Tuhan. Terlebih lagi, doa juga akan melindungi Anda dari godaan. Matius 26:41 memperingatkan: "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

    Semakin Anda terbiasa untuk berbicara dengan Tuhan, Anda dapat mulai mendoakan orang lain dalam doa Anda, yang bisa membawa pengaruh besar bagi hidup mereka. Izinkan Tuhan memimpin Anda untuk berdoa bagi hal-hal tertentu, dan percayalah bahwa Anda akan mendapatkan jawaban dari doa-doa. Akhirilah saat teduh Anda dengan ucapan syukur kepada Tuhan atas semua berkat-Nya dan segala sesuatu yang telah Dia lakukan dalam kehidupan Anda.

    Anda harus menyadari bahwa Tuhan selalu bersama dengan Anda sepanjang hari, dan Anda dapat berbicara kepada-Nya kapan pun Anda membutuhkan Dia. Dia menyukai hal itu. Anda akan merasakan Tuhan menjadi bagian dari hidup Anda dan dengan cara inilah Anda menyatakan kasih Anda kepada-Nya.

  5. Sebelum Anda tidur periksalah kehidupan Anda, tanyakan kepada Tuhan hal-hal apakah yang tidak menyenangkan-Nya (pikiran, sikap, perkataan, atau tindakan). Kemudian akuilah dan tinggalkan hal-hal tersebut. Firman berkata dalam Amsal 28:13: "Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi." Kemudian mintalah kekuatan kepada Roh Kudus dan mintalah kemampuan untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Akhirilah dengan ucapan syukur atas kemenangan yang diberikan-Nya. Yohanes 6:37 berkata, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang."

Diambil dan disunting dari:

Judul buku : Memperkuat Langkah-Langkahku
Judul buku asli : Strengthening My Steps
Judul artikel : Bagaimana Cara Berbicara dengan Tuhan
Penulis : Claudia De Fajardo
Penerjemah : Angela Yuanita Wijayanto dan Jonathan Setiawan
Penerbit : GBI Keluarga Allah, Yogyakarta 2001
Halaman : 29 -- 37

Komentar