Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Seperti hubungan dalam pernikahan, hubungan kita dengan Tuhan perlu senantiasa dipelihara. Walaupun doa merupakan sarana komunikasi di mana hubungan kita dengan Tuhan dikembangkan, banyak orang bergumul untuk memelihara kehidupan doa yang konstan.
Mengalahkan Penghalang
Kelemahan dari daging menyerang setiap orang, khususnya dalam hal memelihara kehidupan doa yang bergairah. Seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam Roma 8, satu-satunya jalan untuk mengalahkan kelemahan daging adalah dengan kuasa Roh Kudus. Hal ini dapat dilakukan dengan tiga cara berikut ini.
1. Bangun Sistem Tanggung Jawab
Tentukan seseorang yang kepadanya Anda mempertanggungjawabkan kehidupan doa Anda. Hal lain adalah dengan mengadakan pertemuan doa secara berkala, misalkan seminggu dua kali bersama dengan beberapa orang yang lain. Berkumpul dengan orang lain untuk berdoa akan menolong diri kita untuk berdisiplin dalam berdoa dan bersikap jujur dengan kehidupan doa kita.
2. Bangun Sarana Penekanan untuk Berdoa
Untuk membangun disiplin diperlukan sarana penekanan. Salah satu sarana penekanan yang acap digunakan orang adalah janji. "Tidak akan makan makanan jasmani sebelum saya terlebih dahulu makan makanan rohani dan berdoa." Slogan yang acap diucapkan adalah "no Bible no breakfast". Karena setiap orang pasti harus makan makanan jasmani, baik dengan sarapan atau waktu makan yang lain, maka sarana penekanan ini akan sangat efektif bila dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Ada juga orang yang menggunakan setiap saat, di mana ia harus berhenti karena lampu lalu lintas yang menyala merah untuk berdoa. Biasanya ia merasa jengkel dengan lampu yang menyala merah, sekarang ia dapat menggunakannya untuk hal yang positif, yaitu mengingatkan kewajiban untuk berdoa. Tentu dalam hal ini adalah berdoa dengan mata yang terbuka.
3. Ubah Doa Menjadi Gerakan Jasmani
Gerakan secara jasmani. dapat menghilangkan rasa lelah karena diam tidak bergerak. Itu sebabnya, ada orang yang berdoa sambil lari pagi setiap hari. Ada juga yang berdoa dengan suara keras, untuk menjaga agar pikirannya tidak melayang-layang tanpa arah.
Menemukan yang Cocok
Ada banyak cara untuk membantu kita berdisiplin dalam berdoa. Kita perlu memilih cara yang paling sesuai dengan masalah yang kita hadapi. Apabila ketidakkonsistenan yang menjadi masalah kita, dan kita adalah orang yang suka bergaul, maka memiliki rekan doa adalah jawabannya. Sebaliknya, kalau kita bukan orang yang mudah bergaul akrab dengan orang lain, menentukan waktu yang khusus untuk berdoa setiap hari merupakan sarana yang menolong.
Untuk setiap keadaan, cara yang dipilih haruslah cara yang membuat kita merasa nyaman. Sasaran dalam memilih cara-cara pembantu ini adalah untuk menemukan metode yang dapat dijalankan, sehingga doa menjadi bagian yang normal dan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Disadur dari tulisan Terry C. Muck -- guru besar dalam bidang perbandingan Agama dari Austin Theological Seminary Texas.
Diambil dari:
Judul buletin | : | Restorasi, Edisi Ulang Tahun GKPB ke-14, Juni 2001 |
Penulis | : | Tidak Dicantumkan |
Penerbit | : | Majelis Pusat Gereja Kristen Perjanjian Baru, Bandung |
Halaman | : | 11 |