Dua Belas Doa Natal

Beberapa hadiah terbaik tidak dikenakan biaya sepeser pun, tapi bertahan selamanya

Meskipun sebagian orang menikmati kegembiraan dan sukacita yang dibawa pada saat Natal, beberapa pengalaman sakit hati dan rasa sakit juga dialami oleh beberapa orang. Sahabat saya, Anna (bukan nama sebenarnya), adalah salah satu dari orang-orang yang tidak bisa mengalami sukacita Natal. Setelah menghabiskan sebagian besar masa Natal di rumah sakit pada saat ia masih kecil bersama ayahnya yang sakit jiwa, Natal meninggalkan rasa takut yang tidak hilang seiring bertambahnya usianya.

Anna dan saya saling mengenal selama hampir satu tahun ketika masa Natal berlangsung. Kami bertemu ketika ia mengunjungi gereja saya dan meminta saya untuk berdoa baginya. Kami segera bersahabat dan sering bertemu untuk berbincang-bincang dan berdoa. Saya sudah mengenalnya dengan cukup baik, bahwa ketika masa-masa Natal hampir tiba, akan menjadi masa-masa yang sulit baginya. Meskipun saya tidak bisa mengubah masa lalu, saya bisa menawarkan kasih dan dukungan doa saat ia menghadapi Natal selanjutnya. Saya bertanya-tanya apa yang bisa saya lakukan untuk membuat Natal pertama yang akan kami lewati bersama menjadi istimewa. Saya ingin berbagi kegembiraan yang saya dapat dalam liburan menyenangkan saya dengan harapan bahwa kegembiraan itu bisa berimbas padanya.

Saya memutuskan untuk menulis doa-doa yang penuh dengan semangat, kasih, dan harapan. Doa-doa itu saya tulis hanya untuk Anna dan berguna sebagai pengingat dari kata-kata yang saya doakan untuknya. Saya meniru doa-doa ini dari lagu "The Twelve Days of Christmas", dan menamakan doa-doa yang saya tulis sebagai Dua Belas Doa Natal.

Saya memberikan setiap doa sebuah topik tertentu yang dimulai dengan pujian kepada Allah dan dilanjutkan dengan berkat, ayat-ayat Alkitab, dan doa syafaat. Topik-topik tersebut di antaranya : persahabatan, sukacita, harapan, rasa aman, penyembuhan, dan kasih. Hari Natal diadakan sebagai peringatan, tidak hanya peringatan kelahiran Kristus dari tetapi juga peringatan persahabatan baru kami.

Saya menulis doa-doa tersebut pada awal Desember sehingga saya bisa memberi segenap usaha saya untuk pembuatan "Dua Belas Doa Natal" tersebut, yang saya kerjakan tanpa terkejar-kejar karena Natal hampir tiba. Setiap bagian doa terdiri dari 1-2 halaman dan dicetak pada alat tulis Natal yang berwarna-warni. Kadang-kadang saya tambahkan kartu Natal, cerita pendek, atau puisi dengan doa untuk menegaskan topik yang yang saya maksud.

Saya juga memutuskan untuk memberikan hiasan kecil di setiap doa sebagai dukungan simbolis topik hari itu. Sebagai contoh, Hari 4 menampilkan doa keamanan dengan selimut sebagai hiasannya. Contoh lain adalah lilin beraroma vanila pada hari ke 8 yang dipilih karena aromanya yang menenangkan untuk mewakili perdamaian. Berikut adalah topik doa dan hiasan yang saya gunakan:

hari 1
topik: Persahabatan
Hiasan: pelembab

hari 2
topik: Sukacita
Hiasan: sweater atau rompi lembut

hari 3
topik: harapan
Hiasan: set keramik putih

hari 4
topik: keamanan
Hiasan: selimut

hari 5
topik: penyembuhan
Hiasan: cermin

hari 6
topik: keteguhan hati
Hiasan: Buku

hari 7
topik: kebijaksanaan
Hiasan: CD Alkitab

hari 8
topik: damai sejahtera
Hiasan: lilin aromatic

hari 9
topik: pemeliharaan
Hiasan: kemeja

hari 10
topik: Iman
Hiasan: dompet atau tas

hari 11
topik: Kasih
Hiasan: kotak perhiasan

hari 12
topik: Perayaan
Hiasan: uang

Di akhir setiap doa saya menyuguhkan hadiah yang dipilih menjelaskan arti dari gambaran. Untuk doa saya akan harapan, saya memberi sebuah hiasan gambar keramik putih. Penjelasan saya adalah sebagai berikut "Saya suka penggambaran harapan dalam hiasan yang dipilih untuk hari ini. Gambar-gambar melukiskan harapan yang telah datang. Warna menyiratkan kemurnian dan kesederhanaan menunjukkan pengharapan yang kita miliki dalam Yesus Kristus. Semoga Anda menikmatinya setiap tahun dan teringat akan doa ini setiap kali Anda melihat gambar ini."

Hadiah-hadiah

Saya memulai strategi saya pada tanggal 13 Desember dengan memberikan surat kepada Anna lalu menyatakan tujuan dan rencana saya. Anna akan menerima doa dan hadiah mulai tanggal 14 Desember dan diakhiri pada tanggal 25 Desember. Sementara Anna terkejut dan senang dengan ide ini, ia tampak lebih menahan emosinya daripada yang saya duga. Tapi saya mengingatkan diri saya sendiri kalau dia tidak terbiasa dengan perhatian pribadi seperti itu.

Setelah menerima beberapa doa dan hadiah yang pertama, bagaimanapun, harapannya bertumbuh seperti paket dan amplop muncul di mobilnya, di tempat kerjanya, di rumah, di gereja, dan di tempat-tempat lain tidak curiga. Dia mulai bertanya kepada saya tentang topik doa berikutnya dengan penuh semangat.

Natal berubah menjadi begitu berarti tahun itu. Saya tidak pernah menyadari dampak positif yang langgeng dari dua belas doa. Kedua belas doa itu begitu istimewa yang sehingga Anna membuat album yang indah untuk doa-doa, kartu-kartu, puisi-puisi, dan cerita-cerita. Setiap Natal dia mengambil album berharga itu untuk membaca ulang kata-kata yang tertulis dari seorang sahabatnya yang bersedia menyediakan waktu untuk memperhatikannya.

Sekarang sebagai gantinya, kecemasan akan liburan Natal Anna berubah menjadi penantian akan Natal dan untuk merayakannya dengan orang lain. Sekalipun saya tidak bisa mengatakan itu karena doa-doa saya, saya percaya ke-12 doa tersebut membantu untuk menanam benih kasih sayang dan cinta yang tulus. Kami telah merayakan moment-moment Natal dan mendoakan banyak pokok doa bersama-sama sejak pertemuan kami yang pertama. Hubungan kami berkembang menjadi persahabatan seumur hidup.

Anda mungkin memiliki teman atau anggota keluarga yang membutuhkan penguatan di Natal ini. Hadiah apalagi yang lebih baik daripada membawanya dalam doa dan memberikan dia tulisan pengingat. Topik yang Anda pilih harus mencerminkan kebutuhan orang, siapa yang Anda doakan. Anda mungkin atau mungkin tidak ingin memberikan hadiah simbolis dengan pergi bersama untuk doa. Apapun itu, doa adalah hal yang paling penting. Yakobus 5:16 mengatakan, " Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." Ini tentu berlaku dalam diri Anna dan saya.

Sebuah Doa tentang Harapan

Sebagai contoh doa yang sudah tertulis, berikut ini adalah salah satu doa tentang harapan yang saya tulis:

Sang Imanuel yang terkasih,

Saya diingatkan dalam Firman-Mu tentang harapan yang Engkau berikan kepada semua orang. Ada begitu banyak yang membutuhkannya. Mereka butuh pengharapan akan sebuah hari esok yang lebih baik, dengan pengharapan segala kemustahilan teratasi, dan pengharapan itu hanya terdapat dalam diri-Mu. Saya berdoa Engkau akan memberi Anna sebuah harapan yang tidak pernah akan terhenti. Kiranya kasih Anna kepada-Mu menjadi sumber perlindungan.

Mengapa kami tidak bisa sungguh-sungguh menerima pengharapan dari pada-Mu selamanya dan tidak sungguh-sungguh dilengkapi dengan pengharapan itu? Mengapa pengharapan itu harus dilahirkan kembali berulang di dalam kami? Mungkin karena kami terlalu lemah. Kami melupakan siapa sumber pengharapan kami dan melupakan begitu perkasa dan kuat sumber pengharapan kami itu. Engkau ingin kami berseru akan pengharapan yang hanya Engkau yang dapat menyediakan.

Engkau adalah dasar yang teguh dan di atasnya kami dapat membangun masa depan.Kelahiran anak-Mu 2.000 tahun yang lalu adalah harapan yang telah lama ditunggu. Ketika Ia lahir, pengharapan menjelma menjadi manusia, dan sekarang pengharapan itu ada di antara kami yang menunggu kedatangan Engkau kembali. Sekarang berilah sahabat saya Anna pengharapan dan keyakinan bahwa ia dapat memenuhi semua rencana yang Engkau miliki atasnya.

Saya yakin rencana-rencana itu menakjubkan.
Natal, natal. Sekarang adalah saat bahwa semua akan baik-baik saja. Amin.
(t/Wiwin)

Diterjemahkan dari:

Nama situs : Christianity Today
Alamat URL : http://www.todayschristianwoman.com/articles/2011/december/twelveprayers.html?start=1
Judul asli artikel : The Twelve Prayers of Christmas.
Some of the best presents don't cost a penny but last an eternity
Penulis artikel : Karen O. Allen
Tanggal akses : 22 November 2014

.

Komentar