Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Berdoa Dalam Bahasa Roh
Berdoa dalam bhs roh merupakan suatu sarana untuk bertumbuh dalam hidup ilahi, yaitu hidup dalam Roh.
Karunia doa ini diberikan kepada setiap orang, bahkan kepada yang baru dibaptis, yang belum banyak pengetahuan agamanya serta yang belum dalam imannya. Doa dalam bahasa roh merupakan suatu karunia doa adikodrati yang melampaui perasaan dan akal budi menusia serta berdasarkan iman semata-mata. Doa dalam bahasa merupakan suatu bentuk doa yang lebih tinggi dari doa dalam bahasa kita karena dengan perantaraan iman, doa ini langsung membawa kita kepada Tuhan tanpa keterikatan atau kemelekatan kita terhadap dunia (phisically) seperti gagasan/konsep/pikiran/ide, semua ini masih terikat/melekat pada akal budi kita, jadi masih bersifat secara Fisik. Tapi bila kita berdoa dalam bahasa Roh, maka sudah tidak ada lagi keterikatan atau kemelekatan kita terhadap duniawi ini, karena roh kita berhubungan langsung dengan Roh Tuhan.
Karunia-karunia Roh Kudus dibagi 2 peringkat.
Karunia-karunia ini bersifat pribadi dan merupakan sarana untuk menyucikan seseorang. Karunia-karunia ini kita terima pada waktu kita mendapat sakramen inisiasi/baptis.
Karunia-karunia ini dimaksudkan untuk kebaikan jemaat. Karunia-karunia ini merupakan manifestasi atau pernyataan kuasa dan kehadiran Tuhan yang diberikan secara cuma-cuma untuk kehormatan dan kemuliaan Tuhan serta untuk pelayanan jemaat.
Pembagian karunia-karunia Roh Kudus.
Menurut Santo Paulus dalam 1 Kor. 12:8-10, ada 9 karunia Roh Kudus yang merupakan pelayanan yang biasa dijumpai dan yang seharusnya ada dalam gereja setempat.
Bagaimana untuk mendapatkan karunia-karunia Roh Kudus itu? ya kita harus senantiasa berdoa yg dalam dan hidup sesuai kehendak-Nya; bertindak spt anak kecil, berjalan kemana saja Tuhan membimbing serta tdk takut membuat kesalahan2; kita harus senantiasa rindu akan Tuhan; kita harus selalu memuji-muji Tuhan, memuliakan nama-Nya, menyembah Dia dengan penuh iman, senantiasa mengucap syukur kepada-Nya, selalu memohon dengan tulus dan pasrah, selalu sharing dengan teman2 yg sudah penuh dg iman, berdoa dlam kontemplasi/keheningan/samadhidengan teknik2 meditasi yg benar. Haruslah diingat bahwa karunia-karunia Roh Kudus ini walaupun penuh dengan kuasa, janganlah disamakan dengan kesucian hidup. Karunia-karunia ini berbeda dengan rahmat pengudusan dan bukan suatu tanda kesucian seseorang tetapi hanya merupakan manifestasi yg nyata cinta yg dalam bagi jemaat. Jika penggunaan karunia-karunia ini dengan benar maka akan menghasilkan buah-buah Roh Kudus, ini yg merupakan tanda sejati kesucian hidup.
Sumber :