Blogs

Masih banyak orang yang belum percaya di sekitar kita, yang belum mengenal jalan, kebenaran, dan hidup yang sejati. Jika kita sudah merasakan kasih dan anugerah Tuhan serta mengalami kebaikan-Nya dalam hidup ini, semestinya kita terbeban untuk membawa Kristus ke dalam kehidupan mereka. Anugerah yang Tuhan limpahkan harus juga dirasakan oleh mereka yang belum mengenal-Nya. Oleh karena itu, marilah kita berdoa agar kita boleh semakin menyediakan diri untuk menjadi alat Tuhan dalam mengabarkan Injil-Nya kepada orang-orang yang belum percaya ini.

Kelas PESTA Natal diadakan untuk membekali kaum awam belajar lebih dalam mengenai doktrin kekristenan. Dalam kelas ini, peserta akan mempelajari bahan-bahan yang berkaitan dengan Natal. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar kelas PESTA ini boleh berlangsung dengan baik. Doakan juga agar para peserta dan moderator dapat saling bersinergi dan bekerja sama.

Hari Pangan Sedunia (HPS) diperingati setiap tahun pada 16 Oktober. Sejak 1981, Hari Pangan Sedunia mengadopsi berbagai tema untuk perayaan tiap tahunnya dengan tujuan menekankan pada bagian penting dari dunia pangan yang memerlukan perhatian khusus. Pada tahun ini, marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus supaya pemerintah, organisasi-organisasi pangan, serta komunitas masyarakat di dunia semakin memperhatikan masa depan pangan dunia serta tantangan yang menyertainya.

Di Indonesia, terdapat banyak gereja dari berbagai denominasi. Meskipun berbeda, gereja-gereja harus memiliki visi misi untuk pengabaran Injil, terutama bagi kelompok masyarakat atau suku-suku yang belum terjangkau oleh Injil. Oleh karena itu, dibanding mengedepankan perbedaan doktrin dan tradisi, gereja-gereja perlu menyatukan hati untuk bekerja sama dalam melaksanakan Amanat Agung dari Kristus, Sang Kepala Gereja. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus supaya gereja-gereja di Indonesia boleh bersatu padu memiliki kesehatian dalam melakukan pengabaran Injil.

Dalam rangka HUT ke-25 SABDA bertema "Celebrating God's Works", YLSA mengadakan acara temu bersama dengan para Sahabat SABDA, mitra, donatur, simpatisan, alumni, dan anggota komunitas YLSA, baik dari gereja maupun pelayanan yang lain. Diadakan pula seminar bertema "Teknologi dan Alkitab", yang kami harap akan menambah wawasan para peserta tentang topik yang menjadi inti dari pelayanan YLSA selama ini. Mari menaikkan syukur bersama kami untuk memuji kebaikan Tuhan yang telah menuntun pelayanan YLSA selama 25 tahun.

Berdoalah agar anak-anak muda belajar tentang hubungan yang sehat. Dalam masyarakat Bhutan, pasangan yang hidup bersama sebelum menikah, perceraian, dan hubungan poligami mulai dianggap normal dan dipraktikkan oleh banyak orang. Ini telah memengaruhi kaum muda Kristen dalam gagasan mereka tentang pernikahan dan hubungan. Terkadang membingungkan bagi kaum muda untuk melihat praktik-praktik dalam masyarakat yang bertentangan dengan iman mereka ini.

Berdoalah agar pelatihan akan terus berlanjut meskipun banjir melanda. Musim hujan di Myanmar menyebabkan banjir tahunan dan memengaruhi ribuan orang, membuat mereka tidak memiliki rumah, kelaparan, dan haus. Hujan juga mengganggu pelatihan bagi orang percaya, menciptakan masalah dengan transportasi. Di daerah perbukitan, jalanannya licin, berlumpur, sempit, dan berbahaya. Moda transportasi utama bagi para peserta adalah sepeda motor. Namun, selama musim hujan, bepergian itu berisiko. Terlepas dari jalan yang berbahaya, ada bahaya tanah longsor.

Berdoalah untuk pekerjaan mitra lokal Open Doors. Mitra lokal Open Doors berencana untuk mendistribusikan Alkitab anak-anak dan Alkitab dewasa bulan ini. Tolong doakan agar Alkitab menjangkau orang-orang Kristen yang paling membutuhkan dukungan dan dorongan. Seminar keluarga akan diadakan pada Oktober.

Berdoa untuk orang Kristen selama festival Hindu. Oktober menandai dua festival Hindu yang penting, yaitu Dussehra dan Diwali. Berdoalah agar orang-orang Kristen tidak akan dipaksa untuk mengambil bagian dalam ritual-ritual Hindu, dan agar tidak ada hal buruk yang terjadi untuk menyakiti orang-orang percaya.

Berdoalah untuk Dina (nama samaran) (57 tahun), dan suaminya, yang beriman pada tahun 2017 dari latar belakang Muslim. Putranya menolaknya ketika dia mengetahui tentang pertobatan mereka. "Saya tidak punya orang tua lagi, mereka sudah mati bagi saya," katanya. Dia tidak akan menerima Dina kecuali dia meninggalkan keyakinan barunya, tetapi dia tetap setia, meskipun ada penolakan dan kesepian. "Saya merasa aman dan damai karena saya mengenal Yesus," katanya. Dan, dia terus berdoa untuk putranya.