Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Alkitab menekankan betapa penting kuasa penyembuhan. Untuk memperoleh penyembuhan melalui iman dan doa, kita harus mengikuti 4 langkah pokok.
1. Percaya penuh kepada Allah bahwa Ia dapat dan mau menyembuhkan. Alkitab mengatakan, "Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." (Ibrani 11:6b) Masalahnya sekarang ialah apakah Allah ada atau tidak. Jika Allah ada, dapatkah Ia menggunakan kuat kuasa-Nya secara efektif atau tidak. Jika Allah dapat, lalu apakah Ia ingin mendengar dan menjawab doa-doa kita atau tidak. Yang penting ialah apakah kita percaya atau tidak. Kita masih ingat seorang ayah membawa anaknya yang sakit kepada Tuhan Yesus. Ia berkata, "... jika Engkau dapat berbuat sesuatu, ...." Tetapi Tuhan membetulkannya, "Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Markus 9:22-23) Kata-kata "jika" bukan merupakan persoalan Tuhan tapi persoalan kita sendiri. Jelasnya, segalanya tergantung kepada kita, percaya atau tidak.
Tidak seorang pun yang dapat percaya secara sempurna, sebaliknya tidak seorang pun yang sama sekali tidak percaya. Di dalam diri kita terdapat kedua-duanya, yaitu kepercayaan dan ketidakpercayaan. Pertanyaannya sekarang ialah manakah yang kita pentingkan. Jika kita ingin mulai dengan mengutamakan iman kita, dengan melaksanakan iman yang ada di dalam diri kita, maka ia akan bertumbuh dan berkembang.
2. Percaya akan adanya kerja sama antara ilmu pengetahuan kedokteran dengan iman kepercayaan. Meminta kedatangan seorang dokter atau pergi ke rumah sakit bukanlah tindakan yang menunjukkan kekurangpercayaan kita kepada Tuhan. Sebaliknya kita percaya bahwa Tuhan bekerja melalui sarana medis dan melalui hukum rohani. Seorang dokter mengerti konstruksi tubuh manusia dan cara berfungsinya bagian-bagian tubuh itu. Ia juga mengerti ciri-ciri penyakit, sebab-sebabnya, dan cara pengobatannya. Tentu, pengetahuan dokter tidak datang begitu saja. Ia harus belajar banyak, penyelidikan-penyelidikan di bidang kedokteran sangat penting. Tapi, Tuhanlah yang membuat semua obat-obatan, dan melalui penggunaan obat yang benar, banyak doa-doa permohonan penyembuhan telah dijawab oleh Tuhan.
Namun, dalam penyembuhan terjadi banyak hal yang melampaui ilmu kedokteran. Waktu saya bercakap-cakap dengan Tuhan tentang seseorang yang sakit, maka yang pertama saya lakukan adalah berdoa untuk dokter dan para perawat agar mereka dapat menjadi alat yang Tuhan gunakan untuk menyembuhkan. Tapi bekerjanya hukum-hukum rohani dari Allah melebihi bekerjanya hukum kedokteran. Pengalaman iman sama ilmiahnya dan sama nyatanya seperti penggunaan ilmu kedokteran. Saya yakin bahwa iman dapat mendatangkan mukjizat dan dalam banyak kejadian iman merupakan kelebihan kekuatan yang menyembuhkan si sakit bahkan dari penyakit yang tidak tersembuhkan.
3. Menyingkirkan penghalang-penghalang spiritual misalnya dosa dan sikap hidup yang salah. Dalam mengembangkan penggunaan iman untuk penyembuhan dan kesehatan, kita tidak hanya harus memberikan tekanan pada iman kepercayaan kita dan melihat hubungan antara ilmu kedokteran dan pengalaman iman, namun di samping itu semua, hidup kita harus dibersihkan dari segala sesuatu yang menghalangi berkuasanya roh Allah dalam diri kita. Saya telah mengadakan surat-menyurat dengan Harold Sherman. Ia banyak mengatakan tentang hubungan antara pikiran dan perasaan. Dia mengambil sebuah contoh yang indah dari pengalamannya sendiri. Ia pernah diminta untuk mengubah suatu acara penyajian radio dengan janji kelak ia akan diberi pekerjaan tetap. Setelah bekerja berat selama beberapa bulan, ia dipecat dan hasil karyanya telah dipakai tanpa ada penghargaan sedikit pun. Ini menyebabkan dia merasa malu dan mengalami kesulitan keuangan. Ia merasa sangat kecewa. Tidak lama kemudian ia menderita infeksi dalam tenggorokannya. Ia mendapatkan pengobatan yang terbaik tapi tidak ada hasilnya. Akhirnya, ia menanggulangi rasa bencinya dengan berdoa untuk mereka yang telah berbuat salah terhadapnya dan baru setelah itu penyakit tenggorokannya sembuh.
4. Menerima kehendak Allah untuk hidup kita dan jawaban-Nya atas doa-doa kita. Seperti juga di dalam semua doa, kita harus dapat menerima kehendak Tuhan dan jawaban-Nya. Mengapa kadang doa membawa penyembuhan kepada orang yang satu tapi tidak kepada orang yang lain? Sebab hanya doa yang lahir dari imanlah yang dapat menyelamatkan orang sakit. Doa tidak membawa hasil karena kita kurang iman atau karena kita tidak mengetahui cara berdoa.
Di lain pihak, ada kemungkinan bahwa di dalam keadaan tertentu Tuhan tidak berkehendak memberikan penyembuhan. Yang pasti ialah bahwa setiap insan suatu saat harus meninggalkan dunia yang fana ini sebab jika tidak demikian, kita tidak dapat memasuki kehidupan kekal. Tapi sungguhpun demikian, kita yakin bahwa kehendak Allah ialah kesehatan dan bukan penyakit, kekuatan dan bukan kelemahan, kesenangan dan bukan penderitaan. Jelas pula bahwa Ia tidak senang melihat anak-anak-Nya menderita. Dan bila kita percaya akan Dia dan berdoa di dalam iman, bila kita berusaha sedapatnya untuk memperoleh kesehatan, bila kita mengakui kesalahan kita dan membuka diri agar Ia dapat membersihkan dosa-dosa kita serta memenuhi kita dengan kasih-Nya dan pengampunan-Nya dan lebih daripada itu semua, bila kita percaya akan kebijaksanaan-Nya di dalam segala jawaban-Nya, maka kita akan memperoleh damai yang luar biasa, damai yang menghilangkan ketakutan dan kepanikan kita. Maka janji pemazmur telah dipenuhi bagi kita, "Nantikanlah Tuhan. Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu.... " (Mazmur 27:14)
Waktu saya menulis, saya melihat seorang laki-laki sedang menyapu dan mengumpulkan daun-daun di halaman. Hal ini menyebabkan saya menjadi sedih. Saya kira belum pernah saya dapat menikmati daun-daun seperti musim rontok ini. Kamar kerja saya memunyai jendela-jendela besar pada tiga sisi dan melalui jendela itu saya biasa melihat sepanjang jalan Fairview di Atlanta dengan pohon-pohon berdaun warna-warni indah. Keindahan warna daun di musim gugur ini merupakan bahan renungan bagi jiwa saya.
Charles Kingsley pernah mengatakan bahwa keindahan merupakan "tulisan Allah". Melihat keindahan pohon-pohon itu saya tidak habis mengerti bagaimana seseorang bisa tidak percaya akan Allah. Tapi sekarang daun-daun itu kehilangan keindahannya dan pohon-pohon itu seolah-olah berkata, "Tidak ada gunanya untuk menunggu Anda lebih lama lagi." Satu per satu daun-daun berjatuhan ke atas tanah lalu menjadi sampah. Karenanya tukang kebun itu datang untuk menyapunya lalu membakar atau membawa sampah itu untuk dibuang ke suatu tempat. Pohon-pohon ditinggalkan telanjang dan kelihatan jelek seperti tengkorak-tengkorak.
Ketika saya memikirkan hal itu, saya ingat akan suatu pernyataan yang amat mengejutkan. Penulis itu berkata, "Kadang-kadang kita melihat Allah seolah-olah seperti seorang pengumpul sampah surgawi." Memang hal ini sangat tidak menyenangkan untuk dikatakan. Namun penulis itu melanjutkan keterangannya bahwa hidup ini tidak dapat dipelihara dengan bersih tanpa Allah. Ada banyak hal di dalam hidup kita yang tadinya indah akhirnya dengan terpaksa harus kita tinggalkan. Tapi tidak mudah untuk membersihkan diri kita dari impian-impian yang hancur, cita-cita yang buruk, dan pikiran yang ternoda. Hal-hal ini menjadi sampah yang menimbulkan bau busuk dalam hidup kita.
Dr. Henry Sloane Coffin pernah mengadakan percakapan dengan sekelompok pendeta Tiongkok. Ia berkata, "Apa yang menyebabkan Anda memilih kepercayaan kepada Kristus dan bukan kepercayaan lain?" Apakah karena mukjizat? Tidak, mereka juga memunyai mukjizat dalam agama leluhur mereka. Apakah karena pengajaran-pengajaran Kristen? Tidak, guru-guru mereka juga mengajarkan banyak hal yang baik. Akhirnya salah seorang yang tertua berkata, "Karena Tuhan Yesus yang membasuh kaki murid-murid-Nya." Yang lain menyetujui. Ya, Tuhan Yesus membungkuk dengan sebuah handuk dan ember berisikan air. Dan yang lebih indah lagi, bagaimana Ia melihat dosa-dosa kita, dosa yang ingin kita tinggalkan, dan cara Ia membersihkan dosa kita, tapi Ia tidak berhenti sampai di situ saja.
Jika saya melihat kepada pohon-pohon itu, pikirkan saya melayang jauh ke depan. Sekarang pohon-pohon itu telanjang, tidak berdaun, tetapi setelah musim dingin tibalah musim semi. Pada dahan pohon itu akan tumbuh hidup yang baru yang membawa kuncup dan bunga serta buah dan daun. Pohon akan menjadi indah dan menarik lagi. Ia tidak akan merasa malu jika manusia memandangnya, dengan bangga ia akan membentangkan dirinya ke arah langit yang biru serta berdiri tegak menjulang. Memang, Tuhan jauh melebihi "seorang pengumpul sampah." Tuhan adalah Dia yang pernah berkata, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyai dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10b). Di bawah kuasa-Nya, kita menerima kesempatan baru di dalam hidup kita. Kita dapat yakin bahwa Tuhan yang telah berbuat banyak untuk pohon-pohon, tidak akan membiarkan anak-anak-Nya sendiri menderita.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul artikel | : | Doa untuk Penyembuhan |
Judul buku | : | Segala Sesuatu Mungkin Melalui Doa |
Penulis | : | Charles L. Allen |
Penerbit | : | Yayasan Gloria, Yogyakarta 1988 |
Halaman | : | 45 -- 49 |