Artikel Kami

Kartu Suku

Seri GoPray!

Konten Pilihan

Artikel

Kumpulan artikel rohani yang memperdalam kehidupan doa.

Renungan

Bacaan renungan yang menguatkan kehidupan iman.

Kesaksian

Kisah nyata tentang Allah yang bekerja dalam hidup orang percaya.

Blog

Tulisan dan opini seputar kehidupan doa dan kerohanian.

Tokoh

Profil tokoh-tokoh inspiratif dalam pelayanan doa.

Ilustrasi

Ilustrasi yang menolong menjelaskan makna doa dengan sederhana.

Kalender Doa



Bahan dan Audio Doa

Mengatasi Kebiasaan Buruk dan Cobaan melalui Doa

12 / 4 / 2016
admin

Mengatasi Kebiasaan Buruk

Apakah Anda pernah memiliki kebiasaan atau cobaan yang sangat ingin Anda singkirkan, tetapi sulit untuk dilakukan, dan Anda bergumul untuk mengatasinya? Apakah ada kebiasaan yang Anda miliki sehingga jika Anda diberi tahu bahwa Anda memiliki satu minggu untuk hidup, Anda dengan sekuat tenaga akan berusaha menyingkirkannya dalam minggu itu? Kita semua pada beberapa titik dalam hidup ini menghadapi beberapa jenis cobaan atau memiliki kebiasaan yang ingin kita singkirkan. Itu bisa berupa godaan untuk makan makanan tidak sehat ketika Anda seharusnya melakukan diet ketat. Bisa juga godaan untuk merokok ketika Anda sedang dalam proses berusaha berhenti. Bisa juga mudah marah atau kehilangan kesabaran Anda. Bisa juga hal yang memengaruhi Anda secara berbeda dibandingkan yang bisa terjadi pada orang lain. Itu bisa berupa beberapa hal. Nah, sama seperti kita, Yesus dan murid-murid-Nya pun menghadapi hal yang sama.

Titanic: DR. Robert Bateman

1 / 4 / 2010
admin

Dr. Robert Bateman dengan lembut membantu saudara iparnya naik ke perahu penyelamat. "Jangan takut, Annie. Hal ini adalah ujian bagi iman kita. Aku harus tinggal dan menolong yang lain. Kalau kita tidak dapat bertemu lagi di bumi ini, kita akan bertemu di surga." Bateman menjatuhkan sapu tangannya ketika perahu itu turun menuju air yang dingin dan gelap di bawah. "Ikatkan di lehermu, Annie. Kamu akan kedinginan."

Menyangkal Yesus atau Ditembak Mati?

3 / 6 / 2010
admin

Bunyi-bunyi tembakan terdengar di luar gereja. Padahal sore itu gereja cukup ramai. Remaja-remaja hadir untuk mengikuti katekisasi dan penatua-penatua berkumpul untuk mengikuti rapat majelis. Ketika tembakan terdengar kami sedang menunggu kedatangan pak Pendeta. Aku pun berada di antara remaja-remaja itu. Peristiwa itu terjadi tahun 1964 waktu aku berusia 15 tahun.