Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Tidak ada sulap dalam rencana kecil. Ketika memikirkan pelayanan saya, saya memikirkan dunia. Kurang dari itu, tidak layak untuk Kristus dan kehendak-Nya bagi hidup saya. -- Henrietta Mears
Begitu Banyak Kebisingan
Kebisingan yang memekakkan. Itulah bisingnya kepemimpinan. Banyaknya artikel, buku, blog, podcast, dan wawancara yang membanjiri kotak masuk, beranda, dan interaksi kita sehari-hari. Bisingnya kepemimpinan bertambah keras dan semakin keras! Hal itu menuntut kinerja tinggi, pencapaian, komitmen, efisiensi, dan produktivitas. Melodi dan ritmenya menarik kita pada aktivitas kesibukan dan monoton yang melelahkan. Namun, sesungguhnya, kepemimpinan lebih berurusan dengan siapa diri Anda ketimbang apa yang Anda kerjakan.
Siapakah Sebenarnya Pemimpin?
Pemimpin adalah mereka yang memiliki pengaruh. Pendeta, guru, manajer, CEO, ibu, ayah, siswa, kakak laki-laki, kakak perempuan, dan daftarnya terus bertambah. Jika tampaknya setiap orang memiliki pengaruh dan setiap orang adalah pemimpin, lalu apa yang membedakan dalam menjadi pemimpin yang lebih efektif -- sederhana saja, doa.
Henrietta Mears mungkin menghasilkan salah satu dampak terbesar dalam Kerajaan selama 75 tahun terakhir, tetapi sangat sedikit yang pernah mendengar namanya. Kita mengenal orang-orang seperti Billy Graham, Bill Bright, dan orang-orang lain yang memperoleh pengaruh mendalam darinya. Dalam doalah, ia menemukan rahasia pengaruh. Itulah kuasa doa.
Mengapa Doa?
Doa adalah rencana Allah untuk mengubah dunia. Mendoakan kembali firman Allah kepada-Nya sangatlah berkuasa, dan merupakan teladan kita.
Dari doa Paulus, kita belajar cara memimpin melalui doa:
Aku berdoa agar Allah dari Tuhan kita, Kristus Yesus, Bapa dari kemuliaan, memberimu roh hikmat dan penyataan dalam pengetahuan akan Dia. (Efesus 1:17, AYT)
Aku berdoa supaya sesuai dengan kekayaan kemuliaan-Nya, Ia berkenan mengaruniakan kepadamu kekuatan di dalam batinmu, dengan kuasa melalui Roh-Nya. (Efesus 3:16, AYT)
1. Dalam doa, kita memperoleh cara pandang baru.
Sebagai pemimpin, kita dihadapkan pada pasang surut keputusan, kesempatan, dan krisis setiap harinya. Kita dapat berdoa meminta hikmat. Dalam usaha mengenal Kristus lebih lagi, kita akan mendapat cara pandang baru.
Doa adalah perbedaan antara mengemudikan mobil di atas jalan tol dengan melihat jalan tol yang sama dari jendela pesawat terbang. Semakin jauh jarak Anda darinya, hal-hal di darat semakin tampak kurang menarik. Dalam doa, kita meninggalkan daratan, masuk ke hadirat Allah. Salah satu pemimpin militer terbesar sepanjang waktu, Raja Daud, merindukan hadirat Allah.
Ambillah waktu tenang dan mintalah perspektif baru.
2. Melalui doa, kita menerima kekuatan.
Sebagai pemimpin, ada masa ketika kita merasa lemah dan rapuh. Sejujurnya, saya telah sangat sering mengalaminya. Saya pernah merasa seperti seekor bagal yang dikelilingi kuda-kuda gagah di tengah kejuaraan balapan kuda Kentucky Derby. Saya pernah merasa berada di tempat yang salah.
Dalam doa, saya telah merasakan "suntikan" kekuatan Roh Kudus mendorong dalam kuasa Roh. Faktanya, kepemimpinan akan selalu berat. Mari kita menikmati kesulitannya dan merayakan upahnya. Dari kekayaan kemuliaan Allah, kita dapat menemukan kekuatan. Hal itu seperti menyadari bahwa lautan itu penuh dengan air. Yesus Kristus adalah lautan kekuatan bagi setiap gunung yang kita hadapi. Menyelamlah ke dalam lautan itu lewat doa. Berhentilah sejenak untuk menyelami kekuatan Allah melalui penyembahan dan doa.
3. Melalui doa, kita diubahkan.
Sebagai pemimpin, kita terus-menerus merasakan tekanan untuk menghasilkan dan mencapai sesuatu. Bagaimana jika kita memimpin dengan luapan dari apa yang dihasilkan Roh dalam kita? Bagaimana kita dapat menilai diri sebagai pemimpin yang efektif kalau buah Roh tidak menjadi bukti dalam kehidupan kita?
Doa adalah tempat peleburan, api, sekolah, seminari, dan akademi perubahan hati. Dalam doa, kita menemukan kepenuhan Kristus. Dampak di luar berasal dari perubahan di dalam!
Saya meminta Anda untuk membiarkan bacaan ini menjadi manifesto yang kuat, yang memanggil Anda untuk memimpin melalui doa. Karena itu, pendeta, pemimpin pemuda, ibu, ayah, pengusaha, siswa, kakek, nenek, dan pemimpin yang menginspirasi -- pertimbangkanlah sumbu baru dalam kehidupan -- memimpin dengan doa. (t/Joy).
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Church Leaders.com |
URL | : | http://churchleaders.com/outreach-missions/outreach-missions-articles/296881-lead-through-prayer-malachi-obrien.html |
Judul asli artikel | : | Lead Through Prayer |
Penulis artikel | : | Malachi O'Brien |
Tanggal akses | : | 21 September 2017 |