Mengapa Berkata, "Doakan Saya"?

Kita tidak harus sendirian pada saat kondisi kita sangat rentan. Kita seharusnya tidak pernah takut untuk menceritakannya.

Mengapa Anda harus meminta orang untuk mendoakan Anda?

Saya harus menjalani beberapa tes kesehatan minggu lalu, dan pada awalnya saya pikir saya tidak akan memberitahu siapa pun tentang hal itu. Diam-diam saja menjalaninya. Jangan mengganggu mereka. Saya tidak ingin ada yang menuduh saya adalah seorang T.M.I. (Too Much Information -- Terlalu banyak bercerita - Red.)

Maksud saya, jika Anda memberi tahu seseorang tentang sebuah tes, maka Anda harus memberi tahu mereka bagaimana situasinya, dan jika ada tes selanjutnya, bukanlah Anda harus memberi tahu mereka tentang hal itu juga? Betapa merepotkan.

Akan tetapi, tes medis bisa menjadi hal yang mengkhawatirkan serta menakutkan, dan pada saat tanggalnya tiba, saya mendapati diri saya berbagi dengan beberapa rekan dan teman. Hanya sedikit orang.

"Apakah kau tidak akan memberitahu saudara-saudara kandungmu?" Tanya istri saya melalui sms.

"Tidak. Aku akan menunggu sampai selesai, dan kemudian aku bisa memberitahukan kepada mereka hasilnya."

"APA? Kau bahkan tidak memberi mereka kesempatan untuk mendoakanmu?"

Mendengarnya seperti itu di telepon memang membuat saya berpikir. Saya telah menulis sebuah buku berjudul "Pray for Me" (terbit pada bulan September), tetapi saya ragu untuk meminta mereka mendoakan saya. Dokter, sembuhkan dirimu sendiri!

Terpikir oleh saya bahwa dinamika yang kuat dalam meminta orang mendoakan diri kita kita adalah bahwa Anda harus mengakui kerentanan Anda sendiri. Kadang itu merupakan situasi yang sangat sulit, terutama jika Anda merasa khawatir atau takut.

Di sisi lain, hal itulah yang akan membantu seseorang dalam mendoakan Anda. Sambungan terjalin. Perhatian dan kepedulian datang kepada Anda. Orang yang berdoa bagi Anda dipenuhi dengan belas kasihan ... dan bahwa belas kasih itu sendiri adalah sebuah doa.

Saya pikir Yesus memikirkan hal ini saat Dia berkata, "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada bersama mereka."

Kita tidak harus sendirian pada saat kita mengalami kondisi yang paling rentan. Kita seharusnya tidak pernah takut menceritakannya.

Saya membawa telepon saya selama tes berlangsung, memohon doa, menerima doa, dan kemudian berbaring di ranjang ruang pemulihan sambil mengetik, "Kabar baik! Dokter mengatakan semuanya terlihat baik-baik saja ... "

Informasi itu bagus, meyakinkan, dan memberi semangat. Akan tetapi, semuanya berawal dengan kemauan untuk jujur dan dalam kelemahan. Bukan hanya dengan Allah, tetapi juga dengan orang-orang lainnya.

Itulah kekuatan di balik ungkapan sederhana, "Doakan saya." Karya doa yang baik terjadi tepat di awalnya. (t/N. Risanti)

Diterjemahkan dari:

Nama situs : Guideposts
URL : https://www.guideposts.org/faith-and-prayer/prayer-stories/power-of-prayer/why-say-pray-for-me
Judul asli artikel : Why Say "Pray for Me"?
Penulis artikel : Rick Hamlin
Tanggal akses : 27 April 2017

Komentar