RENUNGAN

Doa Jenderal Douglas Macarthur

Jenderal Douglas MacArthur (1880 -- 1964) adalah seorang tokoh besar dalam masa-masa selama dan sesudah perang dunia ke-2. Di awal tahun 1942, ketika sedang memimpin sejumlah besar Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di Filipina, Jenderal MacArthur sering kali mengucapkan doa ini bagi putranya, Arthur, dalam saat teduh paginya:  ... selengkapnya »

Siapa Tinggi, Siapa Rendah?

"Kerajaan yang Sungsang", demikian judul buku Donald Kraybill. Buku ini hendak mengatakan betapa tata nilai yang diterapkan Yesus kerap kali berkebalikan dengan tata nilai yang dianggap wajar oleh dunia. Contohnya: orang Farisi yang taat beragama disalahkan, pemungut cukai yang menindas rakyat dibenarkan.  ... selengkapnya »

Memercayai Allah

Kita akan semakin mempercayai Tuhan ketika membaca Firman Tuhan, merenungkan konsep ilahi, dan menjadi dewasa di dalam Tuhan.

Merenungkan Alkitab merupakan salah satu cara untuk memfokuskan kita pada konsep-konsep ilahi dan mendorong kita untuk lebih lagi mempercayai Tuhan. Cerita fiksi ini menggambarkan kebutuhan kita untuk berusaha serius dengan Tuhan.

Apakah Anda serius?  ... selengkapnya »

Pengharapan akan Allah dalam Doa

Berdoa kepada Tuhan meminta sesuatu kepada-Nya dan kemudian menjalani hari Anda sambil berharap tidak menerima apa-apa dari-Nya, hampir sama halnya dengan pergi ke restoran dan memesan beberapa makanan dengan harapan bahwa Anda akan merasa kelaparan sepanjang malam.

Mazmur 5:3 berkata:
TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku,
pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu,
dan aku menunggu-nunggu.  ... selengkapnya »

Jangan Kehendakku, Bapa

Ditulis oleh: N. Risanti

"Jika jiwaku berdoa kepadaMu, Tuhanku,
ajar aku t'rima saja pemberian tangan-Mu
dan mengaku, s'perti Yesus di depan sengsara-Nya:
Jangan kehendakku, Bapa, kehendak-Mu jadilah."

Saya selalu terkesan dengan syair dalam lagu Kidung Jemaat 460 di atas, yang mengandung satu ajaran yang sangat indah tentang doa. Dalam pergumulan dan kengerian-Nya menghadapi penderitaan salib yang berat, Yesus dengan rendah hati menyerahkan diri kepada kehendak Bapa-Nya di surga. "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39) Tidak mudah untuk mengatakan hal tersebut ketika Yesus mengetahui kengerian macam apa yang akan dihadapi-Nya. Ia memang Anak Allah yang berkuasa, tetapi Ia juga manusia yang dapat merasakan sakit dan penderitaan. Dan, jalan salib adalah kutuk berat yang tidak seharusnya dan sepantasnya Ia terima. Tetapi, toh Yesus taat pada kehendak Bapa ketika cawan itu harus diterima-Nya. Dan, kita pun beroleh anugerah keselamatan lewat pengorbanan-Nya di kayu salib.  ... selengkapnya »

Haus di Kayu Salib

Perbuatan terakhir yang Yesus lakukan di bumi dimaksudkan untuk memenangkan kepercayaan Anda.

Ini adalah perbuatan terakhir Yesus dalam hidup-Nya. Dalam ukuran kesimpulan dari kehidupan-Nya di dunia, kita mendengar suara dari seorang pria yang haus.

Dan, melalui rasa haus-Nya, melalui bunga karang dan seguci anggur asam, Ia meninggalkan seruan terakhir.

"Kamu dapat mempercayai Aku."  ... selengkapnya »

Harga Diri dan Berdoa Bagi Musuh

Ditulis oleh: N. Risanti

Kita mungkin dapat dan sering memaafkan kesalahan orang lain yang hanya bersifat merugikan atau lalai. Tetapi, akan sangat berbeda halnya jika masalah telah memasuki ranah penghinaan yang berkenaan dengan harga diri. Kita akan sulit memaafkan orang yang telah merendahkan atau menjatuhkan harga diri kita karena harga diri adalah hal yang paling esensial dari keberadaan seorang pribadi. Harga diri membutuhkan penghargaan, bukan penghinaan.  ... selengkapnya »

Ya Tuhan, Aku Percaya!

Ditulis oleh: N. Risanti

Pernahkah Anda, keluarga, atau teman Anda memiliki sakit penyakit yang sulit untuk disembuhkan? Apakah Anda atau keluarga dan teman Anda telah berdoa meminta kesembuhan dan belum mendapatkan jawaban-Nya? Apakah Anda menganggap Allah tidak menjawab doa Anda?  ... selengkapnya »

Jadilah Kehendak-Mu

Kita kerap berdoa, memohon agar kehendak Allah dinyatakan dalam hidup kita. Namun, apakah kita bersungguh-sungguh meminta hal ini? Bagaimana jika kehendak Allah ternyata berseberangan dengan keinginan dan kepentingan kita? Bagaimana jika kehendak Allah ternyata merugikan kita secara pribadi? Pernahkah Anda merenungkan hal ini?  ... selengkapnya »

Natal: Allah Tidak Berdaya

Orang yang berbaring sakit dan tidak mampu berdiri merasa tidak berdaya. Mengambil dan memegang segelas air minum pun ia tidak kuat. Ia bergantung pada pertolongan orang lain. Ia tidak berdaya.  ... selengkapnya »

Komentar


Syndicate content