Selamat datang di situs e-Doa, ruang online yang terbuka bagi siapa pun yang rindu bertumbuh dalam kehidupan doa. Di sini Anda dapat menjelajahi artikel, renungan, kesaksian, tokoh, dan bahan inspiratif lainnya yang dirancang untuk memperkaya perjalanan iman, memperkuat relasi dengan Tuhan, dan menjadi berkat bagi sesama di mana pun Anda berada.
Kumpulan artikel rohani yang memperdalam kehidupan doa.
Bacaan renungan yang menguatkan kehidupan iman.
Kisah nyata tentang Allah yang bekerja dalam hidup orang percaya.
Tulisan dan opini seputar kehidupan doa dan kerohanian.
Profil tokoh-tokoh inspiratif dalam pelayanan doa.
Ilustrasi yang menolong menjelaskan makna doa dengan sederhana.
Diringkas oleh: Novita Yuniarti
Sabtu sore, 7 Agustus 2004, ketika sedang mandi, saya merasa dada kanan saya seperti terhantam sesuatu. Malamnya, saat berbaring, dada saya serasa tertekan. Sudah dua kali saya pergi ke dokter untuk memeriksakan keadaan saya. Namun, keadaan tidak membaik, bahkan semakin parah. Senin, 16 Agustus 2004, saya berkonsultasi dengan sahabat saya, Dr. Mira dan ia menyarankan agar saya segera rontgen Thorax. Setelah mendapat surat pengantar dari Mira, saya langsung ke RS. Carolus. Melihat hasilnya, dokter kaget dan langsung menyuruh saya untuk rawat inap saat itu juga. Ternyata paru-paru kanan saya sudah hampir tenggelam.
Prinsip: Doa merupakan jejak kekekalan paling nyata di dalam hati manusia. Doa syafaat demi kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan atas mereka yang terhilang merupakan cara terbaik untuk membuka mata mereka kepada terang Injil.
Sepanjang sejarah kekristenan, keadaan gereja tidak selalu cemerlang. Gambaran gereja mula-mula yang ideal (zaman para Rasul), menurun hingga mengalami "kematian" yang dikenal dengan zaman kegelapan atau "The Dark Ages". Saat itu, pujian dan penyembahan tidak terdengar lagi di gereja, karunia bahasa lidah hilang, dan konsep keselamatan oleh pengorbanan Yesus digantikan dengan konsep keselamatan yang dapat dibeli dengan uang.
Mungkin Anda pernah bertanya, "Mengapa Tuhan yang Mahakuasa mengirimkan atau paling tidak mengizinkan penderitaan?" Ketika Anda diganggu dengan pertanyaan seperti ini, katakanlah kepada diri Anda sendiri, "Saya masih dalam tingkatan sekolah dasar. Ketika nanti aku lulus dari universitas kehidupan Kristen, aku akan mengerti jalan-jalan-Nya lebih baik dan keraguan akan berhenti."