Membantu Anak Anda Mendengar Suara Tuhan dalam Doa
Bagikan iman Anda kepada anak-anak Anda dengan hal-hal sederhana yang dapat Anda lakukan setiap hari. (London Scout)
Bagikan iman Anda kepada anak-anak Anda dengan hal-hal sederhana yang dapat Anda lakukan setiap hari. (London Scout)
Bacaan : Markus 7:24-30
Sebagai orangtua kristiani, kita memiliki kewajiban yang tak boleh dilupakan. Apakah itu? Berdoa untuk anak-anak kita! Dalam buku How to be a Good Mom, dikupas tentang pentingnya orangtua berdoa untuk anak-anaknya. Doa untuk anak-anak sungguh merupakan sesuatu yang penting dan tak dapat diabaikan!
Kita tidak dapat mengerti dengan mudah mengapa Tuhan yang begitu penyayang dan yang rindu untuk memberkati kita, harus dimohon-mohon dalam suatu jangka waktu tertentu, kadang bertahun-tahun, sebelum jawaban doa itu datang. Hal ini juga menjadi salah satu kesulitan terbesar untuk bertekun dalam doa. Ketika doa kita yang terus-menerus dinaikkan tidak mendapat jawaban, daging kita yang lemah ini berpikir bahwa kita harus berhenti berdoa karena Allah mungkin memiliki alasan tersembunyi dengan menahan jawaban-Nya terhadap doa kita. Hanya iman yang dapat mengalahkan kesulitan. Pada saat iman menemukan pijakan di atas firman Allah dan nama Yesus, serta menyerahkan dirinya ke dalam pimpinan Roh Kudus untuk mencari kehendak Allah dan kemuliaan-Nya di dalam doa, iman tidak akan menjadi putus asa karena penundaan jawaban. Iman mengetahui dari Alkitab bahwa kuasa doa yang didoakan dengan tekun sangatlah besar; iman sejati tidak akan pernah kecewa. Iman tahu bahwa untuk menggunakan kuasanya, maka ia harus dihimpunkan terlebih dahulu, seperti air, hingga sebuah aliran dapat mengalir dengan deras darinya. Sering kali, iman harus "ditumpuk" terlebih dahulu sampai Tuhan melihat takarannya penuh baru kemudian jawaban doa itu datang. Setiap doa yang dengan yakin dinaikkan memiliki pengaruhnya masing-masing. Doa-doa itu disimpan untuk sebuah jawaban yang akan datang, sesuai waktunya bagi orang yang bertekun sampai akhir. Pikiran manusia dan segala kemungkinannya tidak memiliki kaitan dengan hal ini; hanya firman Allah yang hiduplah yang berarti.
Bacaan : Matius 26:36-46
Harus saya akui, saya menemukan bahwa berdoa itu berat, menjemukan, dan kadang membingungkan. Terkadang saya berdoa karena merasa bahwa saya tak dapat lepas dari keharusan untuk melakukannya.
Doa bersifat pribadi. Yesus mengatakan kepada kita untuk "tutuplah pintunya, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi" (Mat. 6:6, AYT). Akan tetapi, doa juga bersifat komunal. Mazmur, misalnya, adalah himne dan panduan doa bagi umat Allah yang berkumpul. Jadi, bagaimana seharusnya kita memikirkan tentang doa bersama, dan mengapa itu penting?