Doa Gratis

Bacaan : Efesus 6:10-20

Seorang pendeta diminta untuk mengunjungi seorang wanita di sebuah rumah sakit jiwa dan berdoa baginya. Setelah kunjungan itu, sang pendeta berpikir alangkah baiknya jika ada seseorang yang dapat pergi ke sana secara rutin dan mendoakan semua penghuni rumah sakit. "Seseorang" itu kemudian adalah dia sendiri. Di atas meja di salah satu ruangan, ia memasang sebuah tulisan yang berbunyi "Doa Gratis". Ia kemudian teringat, "Tiba-tiba ada 15 orang yang berdiri mengantri untuk didoakan."

Orang-orang kerap kali minta kita doakan, namun apakah kita dengan setia mendoakan mereka? Kita sering melihat orang-orang yang sangat membutuhkan, namun kita lebih mudah memperbincangkan situasi mereka daripada menjadi perantara doa bagi mereka. Tetapi, orang-orang membutuhkan dan menginginkan doa kita.

Paul menyimpulkan panggilannya untuk mengenakan "seluruh perlengkapan senjata Allah" (Efesus 6:13-17) dengan menulis, "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus" (ayat 18).

Oswald Chambers kerap kali mengatakan doa sebagai "pelayanan dalam hati" dan berkata, "Anda akan bersikap tulus dan tidak akan sombong saat menjadi perantara doa. Itu merupakan pelayanan tersembunyi yang menghasilkan buah di mana lewat doa itu Bapa dipermuliakan."

Doa yang setia, entah di depan umum atau secara pribadi, merupakan salah satu hadiah terbesar yang dapat kita berikan kepada orang lain --David McCasland

Diambil dari:
http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2004/10/18/

Komentar