Oleh: Nike

Sebagai orang Kristen, kita tidak pernah lepas berdoa. Bangun tidur diawali dengan doa, makan, beraktivitas, dan ditutup dengan doa juga sebelum tidur. Apakah kita melakukan doa karena kebiasaan yang sudah kita jalani, atau karena keinginan dari dalam diri sendiri? Saya masih ingat dengan sebuah khotbah yang saya dengar saat ibadah minggu beberapa bulan lalu tentang 'Doa yang dapat mengubah segala sesuatu'. Iya benar, doa memiliki kekuatan untuk mengubah segala sesuatu. Apa yang tampaknya tidak mungkin, jika kita tekun berdoa maka akan bisa terjadi. Bukankah doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya?

Kehidupan Anda terkadang tidak berjalan sesuai dengan apa yang Anda inginkan. Ada begitu banyak masalah atau keadaan yang begitu berat untuk dijalani. Bisa jadi tidak ada seorang pun yang bisa membantu Anda dan pada akhirnya Anda sendirilah yang harus menyelesaikan semua persoalan itu. Doa memiliki kuasa untuk menyelesaikan permsalahan-permasalahan tersebut. Jika doa itu mengubah segala sesuatu, apakah itu hanya berarti hal-hal di luar diri kita yang akan berubah karena doa kita? Atau juga diri kita yang berubah karena doa itu? Pernahkah Anda merasa bahwa doa-doa yang sudah Anda doakan setiap hari atau berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tidak mendapat jawaban? Ada doa yang Tuhan kabulkan sangat cepat, dan ada juga membutuhkan bertahun-tahun untuk doa itu dijawab. Mungkin cara Anda berdoa salah. Di dalam Injil Lukas 11:9 dituliskan, "Aku mengatakan kepadamu mintalah, kamu akan menerima. Carilah, kamu akan menemukan. Ketuklah, pintu akan dibukakan bagimu." Iya, kita tinggal meminta kepada Allah apa yang ingin kita minta maka kita akan menerimanya. Namun, jawaban dari doa tidak semudah membalikan telapak tangan. Ada sebuah proses, tidak selamanya apa yang kita minta dalam doa diterima Tuhan kalau itu bukan yang terbaik. Baik menurut kita, belum tentu baik untuk Tuhan. Allah adalah kasih, Ia akan memberikan yang terbaik untuk kita. Walaupun jawaban dari doa yang kita minta tidak sesuai yang diharapkan.

Setiap kali kita berdoa, doa tidak hanya mengubah keadaan, namun doa juga menguatkan diri kita sendiri. Sebagaimana doa Tuhan Yesus, kita perlu tahu dengan baik, bahwa doa memang mengubah segala sesuatu, termasuk mengubah diri kita yang berdoa. Pada awalnya kita meminta sesuatu kepada Allah, dengan sungguh-sungguh, tetapi apa yang kita minta ternyata tidak diberikan, bukan berarti bahwa doa kita gagal. Doa mengubah segala sesuatu dan itu termasuk mengubah orang yang berdoa. Banyak dari kita berdoa untuk hal yang diinginkan bukan yang dibutuhkan. Mulai sekarang, mintalah sesuatu yang Anda "butuhkan" bukan yang di "inginkan". Dan, jangan pernah tinggalkan kehidupan doa Anda, dan jangan pernah untuk tidak berdoa karena Anda tidak pernah tahu, perubahan apa yang bisa terjadi jika Anda memutuskan untuk berdoa. Tetaplah berdoa.