Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Bacaan : Roma 8:18-27
Selama berjam-jam anak saya, Brian, berjuang memperbaiki pipa leding di kamar mandinya. Sekeras apa pun ia berusaha, tampaknya tetap tidak berhasil. Anaknya, J.D., yang berusia 4 tahun asyik mengamati ayahnya. Ia ingin membantu tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ketika Brian berniat mencoba sekali lagi, ia menatap J.D. sambil berkata, "Tolong, berdoalah."
Karena tidak tahu apa yang harus dikatakan dalam doanya, anak itu memulai dengan memanjatkan permohonan seperti yang biasa dipintanya dalam doa malamnya: "Ya Allah, berkatilah Ayah, berkatilah Ibu, berkatilah Sarah, berkatilah Julia. Amin." Kemudian Brian melakukan usahanya untuk terakhir kali, dan kali ini ia berhasil.
Seperti J.D., kita sering kali juga tidak tahu apa yang harus kita katakan dalam doa. Namun kita dapat datang kepada Allah dengan segala kebutuhan kita karena kita menaruh kepercayaan pada Roh Kudus, bukan pada diri sendiri, ataupun pada orang lain. Dia mendengar dan mengetahui isi hati kita, terlebih lagi Dia juga mendengar dan mengetahui isi hati Allah Bapa. George MacDonald menulis, "Bapa ... melihat ke dalam, jauh ke dalam lubuk hati saya, dan melampaui apa yang saya pikirkan, Dia berdoa untuk saya."
Roh Allah mengambil alih doa kita yang kurang sempurna, memasukkan kehendak Bapa dalam doa itu, dan menjadikannya permohonan yang bermakna (Roma 8:26). Kendati mungkin kita tidak menerima apa yang kita inginkan, kita tetap akan menerima yang terbaik dari Allah. Dia, Mitra Doa kita, mengetahui kebutuhan kita yang terdalam -DHR
Diambil dari:
http://alkitab.sabda.org/illustration.php?id=402