Doa Kereta Kuda

Bacaan : Yohanes 15:7-14

Randy, lima tahun, menginginkan mainan kereta kuda sebagai hadiah Natal. Saat berbelanja dengan ibunya, ia melihat mainan kereta kuda yang ia inginkan. Mainan itu sekitar 15 cm panjangnya dan memiliki roda yang bagus serta ditarik kuda-kuda plastik berwarna cokelat gelap. "Bu, aku mau yang ini. Boleh, ya?" ia memohon. Seperti layaknya anak kecil, ia merengek dan bersikeras memperoleh kereta kuda itu sebagai hadiah Natal. Sang ibu berkata, "Lihat saja nanti," dan mengajak Randy pulang.

Randy yakin akan memperoleh apa yang dimintanya. Pagi Natal tiba, dan ia membuka kado dengan percaya diri. Benar saja, itu adalah kereta kuda yang telah dimintanya. Ia sangat senang. Namun kemudian kakaknya berkata, "Kamu bodoh sekali telah bersikeras mendapatkan kereta itu. Ibu sudah membelikan kamu kereta yang jauh lebih besar, tetapi saat kamu merengek meminta yang kecil itu, ia menukarkannya!" Tiba-tiba kereta kuda itu tak tampak menarik lagi.

Kadang kita pun bersikap seperti itu kepada Allah. Kita mendoakan kebutuhan tertentu dan mengatakan bagaimana Dia harus menjawabnya. Kita memohon dan meminta, hingga Allah akhirnya memberi persis seperti yang kita minta. Padahal, sebenarnya Dia bermaksud memberi sesuatu yang lebih baik.

Phillips Brooks pernah berkata, "Panjatkan doa-doa terbesar. Jangan menganggap doa Anda terlalu besar bagi Allah, sehingga Anda berpikir pada saat Allah menjawabnya, Dia menginginkan Anda untuk meminta sesuatu yang lebih kecil" --AMC

Jangan merasa kau tahu yang terbaik
Saat engkau mulai berdoa;
Katakan pada-Nya, "Jadilah kehendak-Mu,"
Percayalah jalan-Nya sempurna. --Sper

Diambil dari:
http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2007/04/04/

Komentar